Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Garuda Tidak Elok Bermain dengan Parkir Bus a la Mourinho

8 Desember 2016   12:31 Diperbarui: 8 Desember 2016   13:03 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Antara/Widodo S Jusuf

Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa Tim Nasional Indonesia secara dramatis berhasil lolos ke babak final Piala AFF 2016 menumbangkan Vietnam dengan agregat  4-3 (2-2 dan 2-1).

Hasil gemilang Garuda ini diperoleh setelah berhasil menahan seri 2-2 tuan rumah Vietnam di My Dinh National Stadium Hanoi dalam laga semifinal leg kedua, Rabu (7/12/2016).

Mencoba Parkir Bus Ala Mourinho.

Paling tidak Mourinho berhasil menerapkan bermain ala parkir bus ini untuk Inter Milan.  Mungkin kita masih ingat saat Inter Milan menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions 2010.

Saat itu Mourinho sebagai pelatih memperagakan cara bermain yang dijuluki oleh para wartawan sebagai Parkir Bus. Skuad Jose Mourinho melenggang ke partai puncak berkat kemenangan agregat 3-2 setelah menang 3-1 pada pertemuan pertama di Giuseppe Meazza dan hanya kalah 0-1 di Camp Nou.

Pada leg kedua waktu itu (29/4/2010), Inter tampil total bertahan. Mereka hanya membutuhkan hasil imbang atau minimal kalah tak lebih dari dua gol dari El Barca. Strategi jitu Mourinho dengan parkir bus pun membuahkan hasil maksimal dan Messi benar-benar tidak berkutik. El Barca hanya mampu menang tipis melalui gol tunggal Gerard Pique, lima menit sebelum laga usai.

Fenomena parkir bus Mourinho dengan cara menginstruksikan semua pemainnya untuk bertahan di area kotak penalti sendiri.  Para pemain Inter Milan berada di area kotak penalti mereka dan hanya menyisakan seorang Eto’o di depan sebagai penyerang tunggal. Hasilnya, Barcelona harus menyerah.

Rupanya Timnas Garuda terinspirasi untuk melakukan hal serupa. Hanya saja parkir busnya masih meninggalkan lobang-lobang yang mudah ditembus oleh para penyerang Vietnam. Akibatnya pada 15 menit awal dibabak pertama mereka benar-benar dikurung setengah lapangan oleh para pemain Vietnam.

Bomber-bomber mereka menembak bertubi-tubi selama tujuh hari tujuh malam menurut  istilah reporter Ahay Lebay hehehe. Kurnia Mega pun harus berjuang dengan berjibaku mengamankan gawangnya.

Masih lumayan umpan lambung silang dari sayap-sayap mereka dengan mudah diantisipasi oleh Hansamu dan Fachrudin. Beberapa wall pass yang dilakukan oleh Cong Vinh dan Nguyen Van Quyet sangat merepotkan pemain bertahan Garuda karena pemain Vietnam bergerak cepat menusuk ke daerah penalty.   

Coba perhatikan ada 6 pemain dengan karakter bertahan. Formasi 4-2-3-1 menempatkan Back tengah duet Fakhrudin dan Hansamu Yama. Duo back Abduh Lestaluhu dan Beny Wahyudi. Dua Gelandang bertahan Bayu Pradana dan Manahati Lestusen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun