Sejak berakhirnya Olimpiade Rio Brazil 2016 yang lalu, pasangan Hendra/Ahsan dipecah dan mereka memiliki pasangan baru. Herry Iman Pierngadi dan tim pelatih memadukan Hendra Setiawan dipasangkan dengan Rian Agung Saputro dan Mohammad Ahsan dengan Berry Angriawan. Ganda baru ini diharapkan bisa berdampak positif terutama bagi permainan Berry-Rian. Ilmu dari Ahsan/Hendra, para senior tersebut bisa ditransfer untuk junior-juniornya, Rian/Berry. Pertanyaannya sekarang apakah transfer ilmu para senior tersebut berjalan dengan baik?
Pada dua Turnamen di Eropa yaitu Yonex Denmark Open 18-23 Oktober 2016 yang dilangsungkan di Odense Sports Park, Odense, Denmark dan Yonex French Open 25-30 Oktober 2016 diselenggarakan di Stade Pierre de Coubertin, Paris Perancis. Ternyata mereka harus gagal mencapai partai puncak.
Denmark Open 2016
Pada Turnamen ini Kedua ganda putra baru Indonesia ini melakukan debutnya namun mereka tidak berhasil mencapai babak final puncak Turnamen. Ahsan/Berry hanya mampu bertahan hingga babak pertama ketika mereka dikalahkan oleh ganda putra asal Korea Selatan, Sol gyu Choi/Kim Gi Jung 21-23 dan 12-21. Sementara itu Hendra/Rian berhasil melewati babak pertama dengan mengalahkan ganda Jerman, Jones Rafly Jansen/Josche Zurwone 17-21, 21-9 dan 21-17. Namun mereka harus mengakui keunggulan pasangan Takeshi Komura/Keigo Sonoda dari Jepang 21-17, 17-21 dan 12-21. Dua pasangan yang mengalahkan mereka dalam BWF World Rankings masing-masing Sol gyu Choi/Kim Gi Jung berperingkat 210 dan Takeshi Komura/Keigo Sonoda peringkat 15.
Prestasi pada Turnamen French Open kali ini yang harus gugur pada babak awal adalah Hendra/Rian setelah mereka dikalahkan unggulan ke 2 dari Denmark, Mathias Boe/Carsten Morgensen dengan rubber set 21-17, 22-24 dan 21-17. Sementara pasangan Ahsan/Berry lolos ke babak kedua mengalahkan ganda Malaysia, Yew Sim Ong/Ee Yi Teo 21-17 dan 21-17. Pada babak kedua Ahsan/Berry berhasil mengalahkan unggulan 3 dari Denmark Mad Konrad Petersen/ Mad Pieler Kolding 21-13 dan 21-15. Kemudian Ahsan/Hendra akhirnya gagal melaju ke semi final setelah tunduk dari ganda sesama Indonesia Angga Pratama/Ricky Karanda dengan skor 13-21, 21-14 dan 21-18. Ahsan/Rian harus terhenti di babak perempat final. Pencapaian mereka dinilai masih lebih baik dibandingkan Hendra/Rian.
Bagaimana Nasib Ganda Baru ini?
Apakah Ganda Putra Baru ini perlu dipertahankan? Pertanyaan ini akan memiliki jawaban dari berbagai sudut kepentingan. Mengingat satu sampai dua Turnamen masih belum bisa dijadikan ukuran sebuah prestasi. Melihat performa secara umum mereka memiliki prospek yang menjanjikan dengan memperhitungkan mental dan pengalaman bertanding Hendra dan Ahsan untuk mendukung pasangan mereka yang jam terbangnya masih belum tinggi. Mungkin ada baiknya mereka kembali diturunkan dalam Turnamen-turnamen Super Series Premier atau level di bawahnya yang akan berlangsung pada tahun 2017 nanti. Mereka akan saling mengisi dengan 2 ganda putra kita yang sekarang sudah kokoh yaitu Annga/Ricky dan Markus/Kevin. Kwartet ganda putra Indonesia ini diharapkan dapat berkiprah dengan prestasi lebih tinggi lagi.
Bandung 30 Oktober 2016
