Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Semoga Piala Thomas Pulang ke Rumah

21 Mei 2016   09:20 Diperbarui: 21 Mei 2016   10:08 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto www.alwaysbadminton.com

Final Piala Thomas 2016 antara Indonesia versus Denmark merupakan partai puncak yang akan berlangsung di Kunshan, Cina, pada Minggu 22 Mei 2016. Pertandingan disiarkan langsung Kompas TV pk 11.30 WIB. Indonesia dan Denmark pernah empat kali bertemu di final memperebutkan Piala Thomas yaitu pada edisi 1964 (Tokyo), 1973 (Jakarta), 1979 (Jakarta), dan 1996 (Hong Kong). Dari empat kali bertanding itu Indonesia selalu menang.  

Sepuluh tahun yang lalu Indonesia menang 5-0 melawan Denmark ketika Final berlangsung di Hongkong. Tahun 2016 ini adalah pertemuan mereka yang ke 5. Sejak tahun 1949 dimana pertama kali Piala Thomas diperebutkan, Indonesia sejauh ini merupakan negara paling banyak mengoleksi gelar juara. Total, sudah 13 kali tim Merah-Putih meraih gelar di kejuaraan dua tahunan beregu putra ini, dari 18 kali bermain di final. Pada tahun 2016 ini adalah final yang 19 kali dan mengincar gelar yang ke 14.

Kekuatan Indonesia bertumpu pada Tommy Sugiarto ranking 8 dunia dan Ganda Ahsan/Hendra ranking 2 dunia. Pemain lainnya ada diluar ranking sepuluh besar dunia. Jonatan Christie ranking 19, Anthony Ginting ranking 23 dan Ihsan Maulana ranking 31. Ganda kita juga ada pada ranking 12 untuk Angga/Ricky dan 13 untuk Marcus/Kevin. Mereka adalah pemain-pemain muda masa depan bulutangkis Indonesia. Dengan spirit bertanding kebangkitan nasional saatnya kini Piala Thomas itu pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Denmark punya misi sebagai negara Eropa pertama yang sangat berambisi merebut Piala Thomas sekaligus negara kelima pemegang gelar. Selama ini PialaThomas hanya dipegang oleh 4 negara yaitu Indonesia, China, Malaysia dan Jepang (baru 1 kali). Sudah delapan kali lolos ke final, tidak pernah mampu menuntaskannya dengan gelar juara. 

Denmark menjadi runner-up pada 1949, 1955, 1964, 1973, 1979, 1996, 2004, dan 2006. Spesial runner up bagi Denmark mungkin gelar yang tepat selama ini. Tentu saja hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemain Denmark pada final kali ini. Bukan tidak mungkin mereka berhasil mewujudkan harapan itu karena pemain-pemain Denmark memiliki kekuatan yang merata baik Tunggal maupun Ganda.

Ada Victor Axelsen ranking 4 Dunia dan rekannya Jan O Jorgensen ranking 5 dunia. Ganda putra ranking 8 dan 9 yaitu Mathias Boe/Carsten Mogensen dan Conrad Petersen/Pieler Colding. Mereka adalah pemain-pemain yang masuk dalam sepuluh besar ranking dunia yang berhak tampil di Olimpiade Rio-Brazil 2016 ini. Mampukah mereka merubah spesial runner up menjadi juara?

Indonesia sudah 14 tahun kehilangan Piala Thomas ini sejak tahun 2002. Kini adalah saatnya para pemain Indonesia mati-matian di lapangan untuk membawa pulang Piala itu. Saya yakin spirit bertanding Indonesia akan membara untuk merebut Piala Thomas.

Memang kinilah saatnya Piala Thomas pulang. Namun pertanyaannya Piala Thomas pulang ke kandangnya di Eropa atau pulang ke Pangkuan Ibu Pertiwi.

Selamat berjuang para Pahlawan Bulutangkis Indonesia. Kebangkitan Nasional adalah kebangkitan bulutangkis Indonesia.

Bandung 21 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun