Rapor Tunggal Putri Bulutangkis Indonesia di Awal Tahun 2017.
Tiga atlet tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadhini, Gregoria Mariska, dan Fitriani adalah pemain-pemain yang sangat diandalkan bagi masa depan bulutangkis putri Indonesia. Prestasi terakhir mereka sukses menembus babak semifinal India Grand Prix Gold akhir Januari 2017 ini. Inilah performa mereka dalam dua Turnamen Grand Prix Gold di awal tahun 2017 ini.
Gregoria Mariska.  Sudah dua Turnamen Grand Prix Gold diikuti pemain muda ini yaitu Victor Far East Malaysia Master  yang berlangsung 17-22 Januari 2017. Mengawali tahun 2017 ini, Gregoria Mariska hanya mampu bertahan pada babak pertama setelah kalah dari pemain Hongkong, Cheung Ngan Yi dengan skor 21-15, 18-21 dan 16-21.Â
Turnamen kedua yang diikutinya adalah Syed Modi International Badminton Championships pada  24  - 29 Januari 2017 bertempat di Babu Banarasi Das Indoor Stadium, Lucknow – India. Pemain muda ranking 120 dunia, kelahiran tahun 1999 ini lolos ke semi final setelah berhasil menumbangkan pemain Spanyol yang diunggulkan di tempat ke 3, Beatriz Corrales  di perempat final dengan dua set langsung 21-9 dan 21-11 hanya dalam tempo 26 menit.
Pada babak perdelapan final juga berhasil mengalahkan sesama pemain Indonesia unggulan 5, Dinar Dyah Ayustine dengan rubber set 12-21, 21-13 dan 21- 17. Sedangkan pada babak pertama sebelumnya, pemain muda ini menyisihkan pemain tuan rumah India, Pardeshi Shreyanshi 21- 7 dan 21-14.  Gregoria Mariska akhirnya lolos ke final setelah di semi final mengalahkan rekan senior di Pelatnasnya, Hanna Ramadhini dengan skor  21-14 dan 21-19.
Gregoria mendapat kesempatan bertarung di final melawan Sindhu namun kalah dua set 13-21, 14-21. Pusarla V Sindhu hanya memerlukan waktu 30 menit untuk menghentikan usaha Gregoria Mariska di final tunggal putri. Kemenangan Pusarla itu membuat India meraih tiga gelar juara di turnamen GP Gold ini.
Hanna Ramadhini. Dalam turnamen Victor Far East Malaysia Master  yang berlangsung 17-22 Januari 2017, Hanna hanya mampu bertahan sampai  babak kedua setelah kalah dari pemain unggulan satu India, Saina Nehwal dengan skor  17-21 dan 12-21.  Namun dalam turnamen GP Gold berikutnya yaitu Syed Modi International Badminton Championships pada  24  - 29 Januari 2017, Hanna mengalami kemajuan yang nyata. Pemain kelahiran 1995 dengan ranking 44 dunia, dalam turnamen ini diunggulkan pada tempat ke 6. Hanna berhasil lolos ke semi final setelah mengalahkan pemain tuan rumah India, Sri Krishna Priya di perempat final dengan dua set langsung 21-17 dan 21-15.
Pada babak sebelumnya menundukkan dua pemain India yaitu Aakarshi Kashyap dan Prethi Konadam masing masing dengan 21-16, 21-12 dan 21-9, 21-6. Namun Hanna tidak berhasil lolos ke final setelah dikalahkan di semi final oleh rekan Pelatnasnya, Greegoria Mariska dengan skor  14-21 dan 19-21.
Fitriani. Memulai kiprahnya di tahun 2017 dengan mengikuti Victor Far East Malaysia Master  yang berlangsung 17-22 Januari 2017.  Sebagai unggulan ke delapan, Fitriani mengalahkan dua pemain Malaysia yaitu Yen Mei Ho dengan skor 21-17 21-13 dan Sonia Cheah 21-16 21-17,
Fitriani melangkah ke babak perempat final. Lawannya adalah unggulan pertama dari India, Sania Nehwal yang memiliki ranking 10 dunia. Pemain India berusia 27 tahun ini sudah malang melintang di dunia bulutangkis dengan 494 pertandingan, 348 menang dan 146 kalah. Fitriani sendiri adalah pebulutangkis muda usia 19 tahun dengan pengalaman bertanding baru 100 kali dengan  63 kemenangan dan 37 kekalahan. Saat ini memiliki ranking 40 dunia.Â
Catatannya adalah dua kali kekalahan dari Sania Nehwal yaitu saat turnamen BCA Indonesia Open 2016 dengan skor 11-21, 1-21 dan Don Feng Badminton Asia Championship 2016 dengan skor  16-21, 17-21. Sangat disayangkan, akhirnya Fitriani menambah catatan kekalahannya dari Sania Nehwal menjadi tiga kali setelah dalam perempat final ini mengakui keunggulan pemain India ini dengan skor 15-21 dan 14-21.Â