Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Pra Piala Dunia 2018 : Juni 2015 Timnas Mulai Berjuang

14 April 2015   22:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber  Foto : AFC

Pada tanggal 14 April 2015 AFC sudah melakukan drawing untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018  zona Asia. Sudah kita ketahui juga bahwa Indonesia berada di Grup F bersama dengan Iraq, Thailand dan China Taipe. Komposisi lengkap di Grup F adalah (1) Iraq, (2) Vietnam, (3) Thailand, (4) Indonesia dan (5) China Taipe. Menurut AFC yang dituliskan dalam situsnya jadwal pertandingan lengkap untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 sudah disusun sebagai berikut :

Matchday 1 – June 11, 2015 = 3 vs 2 and 5 vs 4 Matchday 2 – June 16, 2015 = 4 vs 1 and 5 vs 3 Matchday 3 – September 3, 2015 = 1 vs 5 and 2 vs 4 Matchday 4 – September 8, 2015 = 5 vs 2 and 3 vs 1 Matchday 5 – October 8, 2015 = 4 vs 3 and 2 vs 1 Matchday 6 – October 13, 2015 = 2 vs 3 and 4 vs 5 Matchday 7 – November 12, 2015 = 1 vs 4 and 3 vs 5 Matchday 8 – November 17, 2015 = 5 vs 1 and 4 vs 2 Matchday 9 – March 24, 2016 = 2 vs 5 and 1 vs 3 Matchday 10 – Match 29, 2016 = 3 vs 4 and 1 vs 2 Seperti jadwal di atas Indonesia akan bertanding terlebih dulu melawan China Taipe sebagai tamu pada tanggal 11 Juni 2015 kemudian akan menjamu Iraq pada 16 Juni 2015. Pada 3 September Indonesia akan dijamu oleh Vietnam lalu pada bulan Oktober Indonesia akan melakukan dua pertandingan yaitu menjamu masing-masing Thailand pada 8 Oktober dan China Taipe pada 13 Oktober 2015. Pada bulan Novermber ada dua pertandingan harus dilakukan Timnas yaitu melawan Iraq sebagai tamu pada 12 November 2015 dan menjamu Vietnam pada tanggal 17 November 2015. Pertandingan terakhir akan dilakukan Timnas saat bertandang ke Thailand pada 29 Maret 2016. Hanya Juara dan 4 Runner up terbaik yang berhak lolos ke fase berikutnya. Bulan Juni 2015 sudah dekat namun Timnas sampai saat ini belum terbentuk bahkan belum memiliki Pelatih Nasional. Apalagi Liga Indonesia masih vakum selama dua pekan ini.  Terlepas dari kendala-kendala tersebut jika kita lihat peluang Timnas di grup F, relatif  hanya Iraq yang levelnya di atas Timnas. Thailand dan Vietnam bagaimanapun mereka masih memiliki level yang seimbang dengan Indonesia walaupun fakta bisa berbicara lain. Sama-sama berasal dari negara ASEAN paling tidak Indonesia sudah mengenal permainan Thailand dan Vietnam. Cukup diperlukan nyali untuk melawan mereka. Oleh karenanya kita membutuhkan Pelatih yang memiliki nyali sebab bagaimana pemain Timnas punya nyali jika pelatihnya saja minder menghadapi mereka. Belum bertanding saja sudah berkomentar bahwa lawan kita cukup beratlah, pemain-pemainnya fisiknya baguslah atau apalagi pokoknya pujian terhadap lawan namun justru komentar pelatih seperti ini justru akan membuat para pemain menjadi ciut tidak memiliki daya juang. Mengukur kekuatan Timnas saat ini mungkin hanya faktor stamina yang harus segera dibenahi apalagi kompetisi sedang vakum. Fisik prima sangat dibutuhkan jika Timnas ingin mengimbangi Thailand dan Vietnam. Terus terang saja saat ini Timnas membutuhkan seorang Pelatih yang bisa menerapkan disiplin tinggi. Dulu saat Timnas dipegang Anatoly Polosin yang menerapkan disiplin dalam berlatih fisik banyak pemain Timnas yang tumbang dan muntah-muntah. Saat ini salah satu kelemahan Timnas adalah faktor kualitas fisik/stamina/daya tahan yang sangat rendah. Sementara waktu sudah semakin mepet namun PSSI kelihatannya tenang-tenang saja dalam menentukan Pelatih Nasional. Hal ini sebenarnya menjadi tanda tanya. Karena menunggu Kongres Luar Biasa untuk menentukan Ketum PSSI yang baru, maka penentuan Pelatih Timnas harus tertunda. Sebenarnya ini juga merupakan kenyataan yang selama ini selalu terjadi bahwa pengelolaan sepakbola Indonesia berorientasi pada rezim bukan ber orientasi pada program. Jika PSSI menerapkan program oriented maka program Timnas harus tetap berjalan termasuk penetapan Pelatih Timnas secara defitif tanpa harus menunggu Ketum PSSI yang baru. Bulan Juni 2015 tinggal menghitung hari namun Timnas masih belum melakukan program apapun sementara PSSI sibuk berpolemik dengan Kemenpora. Entah kapan pembinaan sepakbola kita bisa berjalan dengan kondusif. Prihatin. Bandung 14 April 2015 Sumber : AFC

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun