Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kata Alfred Riedl Menjelang Duel Melawan Thailand di Piala AFF 2016

19 November 2016   07:32 Diperbarui: 19 November 2016   14:20 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Rengga Sancaya/detik.com

Turnamen paling bergengsi di Kawasan ASEAN Piala AFF 2016 akan dimulai Sabtu 19 November 2016. Mengawali turnamen ini akan berlangsung pertandingan Timnas Garuda Indonesia melawan tim Gajah Putih di Philippine Sports Stadium, Sabtu (19/11) pk 15.00 WIB.

Apa pendapat Alfred Riedl, Sang arsitek Timnas, ketika skuat Garuda yang langsung harus berhadapan dengan tim juara bertahan, Thailand. Perhatikan ada statement menarik yang diungkapkan Riedl tentang pertandingan ini.

"Target kami adalah berusaha tidak meraih kekalahan dalam turnamen ini. Saya tidak pesimistis hanya bersikap realistis memandang kekuatan lainnya. Tapi, pemain kami saat ini punya motivasi besar dan tidak ada yang mengeluh saat berlatih. Bagus untuk di masa mendatang," kata pelatih asal Austria itu dalam sesi jumpa pers di Marco Polo Hotel, Manila, Jumat (18/11/2016) seperti dikutip dari Sport detik.com.

Timnas Garuda Fakta Berbicara
Tidak pesimis hanya realistis, demikian kata Riedl. Kalimat yang mengandung fakta kekuatan Timnas Garuda yang sesungguhnya. Peta kekuatan Garuda sekilas dapat dilihat dari 4 kali uji coba terakhir menang melawan Malaysia, dua kali seri melawan Myanmar dan Vietnam dan kalah melawan Vietnam dengan torehan gol rata-rata 7 memasukkan dan 5 gol kebobolan saat dua kali melawan Vietnam. Tujuh gol dihasilkan dari kemenangan 3 gol melawan Malaysia di Solo dan 4 gol ketika partai tandang di Hanoi kalah 2-3 dan draw 2-2 saat melawan Vietnam di Sleman. Hasil yang tidak terlalu buruk.

Banyak catatan dari uji coba tersebut terutama kerjasama tim yang belum solid dan stamina para pemain yang memiliki kebugaran yang rendah. Selain itu cederanya Irfan Bachdim sangat mempengaruhi pula kekuatan Timnas. Sudah banyak diberitakan media bahwa Irfan tidak bisa memperkuat Timnas Piala AFF 2016 karena cedera kaki yang parah membutuhkan penyembuhan dan istirahat paling tidak selama 2 pekan. Realita seperti ini mungkin yang harus dihadapi oleh Riedl untuk menghadap juara bertahan Thailand yang menurutnya masih difavoritkan untuk mempertahankan gelar tahun ini.

Zona Marking
Pertandingan terakhir saat uji coba melawan Vietnam di Hanoi 8 November 2016 yang lalu cukup menarik untuk dibahas. Riedl waktu itu menerapkan pola bertahan dengan zona marking. Pola pertahanan ini intinya adalah bertahan di daerahnya sendiri dengan cara membentuk formasi. Untuk itu dibutuhkan kerjasama tim yang baik untuk menghambat gerakan pemain penyerang lawan. Pemain belakang harus mampu mengamankan daerah pertahanan dari tekanan serangan lawan. Pola pertahanan ini harus berlapis sehingga sulit ditembus penyerang lawan. Walaupun pola ini pola bertahan di daerah sendiri namun penyerangan harus tertata dan terencana. Saat melawan Vietnam dalam uji coba terakhir itu, Timnas Garuda cukup berhasil menerapkan pola ini dan bahkan sempat unggul 1-0 dan 2-1. Namun karena kelemahan daya tahan pemain-pemain Indonesia yang tidak bugar akhirnya harus kebobolan di menit akhir.

Bukan tidak mungkin jika saat melawan Thailand digunakan pola zona marking seperti saat melawan Vietnam pada uji coba di Hanoi akan mendulang poin dari pertandingan ini. Riedl harus memilih pemain-pemain yang kokoh dalam bertahan dan cepat melakukan serangan balik. Pemain sayap yang cepat seperti Andik dan Zulham. Mungkin Boaz akan ditugaskan sebagai striker tunggal dengan pola 4-4-1-1. Evan Dimas bisa ditempatkan pada posisi dibelakang striker. Posisi Evan sendiri bisa diberikan kepada Lilipaly sebagai pengatur serangan dibantu oleh Bayu Pradana sebagai Midfielder bertahan. Empat pemain belakang masih dipercayakan kepada Beny Wahyudi, Yanto Basna, Fachrudin dan Abdul Lestaluhu. Penjaga gawang Kurnia Mega akan menjadi tembok terakhir yang harus kokoh. Semoga semangat bertanding mereka menjadi berlipat saat tahu yang dilawan adalah kandidat juara Piala AFF 2016. Tekad membara dan pantang menyerah adalah kunci untuk kemenangan. 

Selamat bertanding Timnas Garuda. Selamat berjuang merebut kehormatan.

Bandung 19 November 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun