Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ini Kata Taufik Hidayat Tentang Bulutangkis Indonesia di Asian Games 2018

4 Mei 2017   14:46 Diperbarui: 4 Mei 2017   15:04 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Badmintonindonesia.org

Anda pasti kenal dengan Taufik Hidayat. Ya benar dialah peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena. Sekarang Taufik Hidayat menjabat sebagai wakil ketua Satlak Prima. Beberapa waktu yang lalu beredar di media online maupun cetak komentarnya yang berhubungan dengan Bulutangkis Indonesia. Taufik secara spesifik mengkritik metode pelatihan fisik yang dilakukan PBSI di Pelatnas Cipayung. "Beratlah kalau begini-begini terus," kata Taufik Hidayat, "Perlu ada terobosan baru. Kalau masih metode yang sama, latihan pagi, sore begitu begitu saja, pertandingannya ya begitu juga, sama saja tidak ada kemajuan."

Satlak Prima sebenarnya sudah menawarkan beberapa bantuan untuk PBSI salah satunya adalah Pelatih Fisik. Namun PBSI hanya menerima bantuan untuk Psikolog saja. Taufik sangat menyesalkan uluran Satlak Prima memberi bantuan pelatih fisik ditampik oleh PBSI. Apalagi PBSI merasa bahwa pelatih-pelatih fisik mereka bagus-bagus.

Hal ini sangat disesalkan karena kesan yang muncul adalah bahwa PBSI tidak mau melakukan evaluasi. Taufik Hidayat yang bertahun-tahun berada di Pelatnas Cipayung menilai bahwa metode latihan fisik PBSI tidak ada terobosannya. Bertahun-tahun begitu-begitu saja.

Jika PBSI bisa melakukan evaluasi yang menyeluruh terutama metode pelatihan fisiknya maka buatlah perubahan dalam setahun ini. Asian Games 2018 sudah di depan mata. Waktunya memang tinggal setahun. Namun demikian Taufik masih optimistis dengan kans bulutangkis menyumbang medali di perhelatan Asian Games tahun depan.

Menurut  pengamatan sampai dengan catur wulan pertama tahun ini, nomor ganda memiliki peluang merebut medali terutama kans ganda putra sangat besar merebut emas. Untuk beregu baik putra maupun putri mungkin masih terlalu pagi untuk melihat peluang tersebut. Namun tantangan akan datang dari Negara seperti China, Jepang dan Korea Selatan. Selain itu juga Thailand, India dan Malaysia sudah mulai mengancam.  

Asian Games 2018 memang masih tahun depan namun hal itu bukan waktu yang luang untuk berbenah. PBSI harus cepat bekerja keras menyiapkan para pebulutangkisnya terutama factor fisik seperti yang dikeluhkan oleh Taufik Hidayat tersebut.

Fakta memang berbicara pemain-pemain kita selalu kalah stamina jika bertanding melawan pemain-pemain China, Korea dan Jepang. Bahkan melawan pemain India, Taiwan, Thailand dan Hongkong saja sudah mulai keteteran.

Kita sebagai tuan rumah Asian Games 2018 sudah sepantasnya bulutangkis berjaya di negeri sendiri. Tinggal para atlit bulutangkis mampu mengelola motivasi untuk membela negeri ini sepenuh jiwa raga.

PBSI segeralah berbenah. Bravo bulutangkis Indonesia.

#hensa04052017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun