Legenda tinju dunia Muhammad Ali meninggal dunia pada Sabtu 4 Juni 2016 atau Jumat 3 Juni 2016 waktu Amerika, setelah sempat menjalani masa-masa kritis. Pada hari Kamis malam 2 Juni 2016 waktu setempat, Ali dilarikan ke rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat, karena mengalami masalah pernapasan. Juru bicara keluarga Ali sempat mengatakan bahwa pria berumur 74 tahun yang tengah dirawat tim dokternya dalam kondisi stabil namun dalam beberapa jam terakhir, kondisinya semakin kritis dan terus memburuk. Akhirnya Sang Legenda menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan sejuta kenangan.
Pesan Muhammad Ali
Ada sebuah kata-kata yang sangat menarik untuk disimak dari Sang Legenda. Kata-kata ini salah satu dari sekian statement Muhammad Ali yang terkenal. Biasanya Muhammad Ali mengucapkan kata-kata itu saat bertemu dan berwawancara dengan para wartawan, baik sebelum maupun setelah pertandingan. Ini pernyataan Muhammad Ali:
"Juara tidak dibuat di gym. Juara dibuat dari sesuatu yang mereka punya di dalam diri mereka, sebuah gairah, sebuah mimpi, sebuah visi."
Sebuah petuah bagi para calon juara. Tentu ini bukan hanya kepada para calon juara tinju saja namun bisa juga berlaku kepada para calon juara cabang olah raga lainnya.
Apa yang dikatakan Muhammad Ali tersebut juga sangat tepat jika ditujukan kepada para pebulutangkis muda kita yang belum berhasil membawa nama baik Indonesia baik di ajang Piala Thomas bulan lalu di Kunshan, China maupun dalam event BCA Super Series Indonesia Open yang baru saja memasuki babak final. Ihsan Maulana satu-satunya tunggal putra yang berhasil masuk semi final akhirnya harus mengakui keunggulan pemain senior Malaysia, Lee Chong Wei dengan skor 21-9 dan 21-19. Jonathan Christie yang berhasil mengalahkan Lin Dan namun di babak perempat final juga kalah dari pemain senior Denmark Jan O Jorgensen. Pemain Denmark ini pula yang berhasil mengalahkan Anthony Ginting di babak sebelumnya.
Tiga pemain muda Indonesia yang memiliki masa depan cerah ini harus mulai lagi berbenah dan kerja keras. Jika mereka ingin juara maka renungkanlah apa yang dikatakan Sang Legenda bahwa juara lahir dari sesuatu yang mereka punyai di dalam diri mereka sendiri. Juara akan lahir jika selalu memiliki semangat, spirit dan gairah, sebuah visi dan berani bermimpi.
Apa kata Lee Chong Wei dan Jorgensen
Lee Chong Wei dan Jan O Jorgensen memberikan penilaian kepada tiga tunggal putra usia muda Indonesia, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa. Mereka berpendapat sama bahwa tiga tunggal Indonesia tersebut memiliki masa depan yang cerah. "Indonesia bisa merebut gelar juara Piala Thomas 2018," ucap Chong Wei.Â
Jorgensen juga meramalkan dua tahun ke depan tiga pemain Indonesia tersebut sudah mempunyai kemampuan dengan level atas namun dengan syarat mereka harus kerja keras, disiplin dan berani. Jorgensen juga berpendapat bahwa mereka hanya kurang jam terbang dan pengalaman. Ada baiknya pebulutangkis muda kita ini bisa belajar kepada Jan O Jorgensen dan Lee Chong Wei. Belajar pada pengalaman mereka dan komitmen mereka dengan menerapkan disiplin dan profesional.
BCA Indonesia Open memasuki perebutan juara dalam final yang akan diselenggarakan pada 5 Juni 2016 di Istora Senayan, Jakarta. Â China berhasil menempatkan 4 finalis pada 4 nomor yaitu Ganda putra, tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran. Hanya tunggal putra yang tidak terwakili. Korea ada di 2 nomor yaitu ganda campuran dan ganda putra. Sisanya Malaysia, Denmark, Taipe dan Jepang masing-masing 1 wakil sebagai finalis. Para finalis adalah sebagai berikut:
Tunggal Putra:
Lee Chong Wei (Malaysia) vs Jan O Jorgensen (Denmark).
Ganda Putra:
Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korsel) vs Chai Biao/Hong Wei (China)