Saat berlaga menghadapi Laos di Stadion Manahan Solo, laga tersebut seakan telah membuka kembali catatan-catatan lama tentang beberapa kelemahan klasik yang selama ini ada dalam skuad Garuda.Â
Hal ini yang harusnya menjadi dorongan bagi PSSI bahwa pembinaan usia muda adalah faktor terpenting yang harus segera dikerjakan. Peran Direktur Teknik dalam hal ini sangat besar untuk mewujudkan program tersebut.Â
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri baru saja selesai menghadiri blok terakhir dari program FIFA Technical Leadership Diploma yang programnya berlangsung selama 18 bulan.Â
Tahap akhir tersebut digelar di museum FIFA di Zurich, Swiss tanggal 5 dan 6 Desember 2024. Program edisi pertama ini diakhiri dengan serangkaian presentasi penilaian dan upacara wisuda.Â
Indra Sjafri yang juga pelatih Tim Indonesia U-20 saat ini adalah salah satu dari sekelompok pemimpin teknis yang terpilih dari seluruh dunia yang lulus dari program angkatan pertama dari FIFA tersebut.Â
Program ini sudah berlangsung tahap demi tahap diawali pada bulan Mei 2023, Indra Sjafri telah mengunjungi Brasil, Jepang, Belanda, dan Swiss sebagai bagian dari program FIFA tersebut.Â
FIFA menjadikan program ini bersertifikat Diploma, yang bertujuan untuk menjadi kualifikasi yang diakui secara global bagi pemimpin teknis yang bekerja di sepak bola.Â
Indra Sjafri yang baru saja meraih Diploma, sertifikasi resmi dari FIFA sebagai Direktur Teknik bersertifikat angkatan pertama bisa mengamalkan ilmunya dalam menyusun filosofi pembinaan sepak bola usia muda.Â
Sudah saatnya mulai disusun program pembinaan usia muda sehingga kesalaham mendasar seperti salah oper bagi pemain yang sudah kategori national sudah tidak boleh terjadi salah passing.Â
Evaluasi dalam Menghadapi VietnamÂ
Timnas Indonesia dalam matchday ketiganya harus bertandang ke markas Vietnam. Laga ini jujur saja sangat berat bagi skuad Shin Tae yong untuk meraih kemenangan. Bisa menahan Vietnam dengan hasil imbang saja adalah kinerja maksimal.Â