Pep Guardiola semakin tertantang di tengah keterpurukkan skuad asuhannya Manchester City yang sedang berada dalam performa terburuk dan terberat di Premier League selama lebih dari 16 tahun.
Terakhir mengalami kekalahan 2-0 di kandang Liverpool pada hari Minggu (1/12) adalah kekalahan liga keempat berturut-turut mereka. Ini adalah pertama kalinya mereka menderita kekalahan seperti itu sejak 2008.Â
Juga sekaligus pertama kalinya dalam karier manajerialnya, Guardiola mengalami kekalahan dalam empat pertandingan liga berturut-turut.Â
Sementara di semua ajang kompetisi, rekor tanpa kemenangan skuad Citizen ini mencapai tujuh pertandingan, yang dimulai sejak 26 Oktober, saat mereka menang 1-0 melawan tim juru kunci Southampton sebagai kemenangan terakhir mereka.Â
Catatan rekor lainnya adalah skuad Manchester City adalah satu-satunya tim peserta Liga Primer yang gagal meraih kemenangan selama bulan November 2024.Â
Empat kekalahan di Premier League yaitu 1-2 dari Bournemouth, 1-2 dari Brighton, 0-4 dari Tottenham Hotspur dan 0-2 dari Liverpool.Â
Satu kekalahan 1-2 dari Tottenham di Piala Liga Inggris dan dua laga Liga Champions gagal menang yaitu kalah 1-4 dari Sporting dan imbang 3-3 dengan Feyenoord. Total 7 laga  tanpa kemenangan adalah rekor terburuk Manchester City sejauh ini.Â
Pep Guardiola yang sudah menanda tangani perpanjangan kontraknya hingga 2027, menegaskan dirinya tidak akan meninggalkan skuad asuhannya dengan mundur. Dia akan memeluk para pemain untuk kembali memulai dari awal bangkit dari kejatuhannya.Â
Usai laga yang berakhir dengan kekalahan di Anfield pada duel Super Sunday, Pep Guardiola mendapatkan cemoohan dari para Fans Liverpool di Anfield agar dirinya mundur dari jabatannya.Â
"Semua stadion ingin memecat saya, itu dimulai di Brighton. Mungkin mereka benar dengan hasil yang kami dapatkan. Saya tidak menyangka itu di Anfield. Mereka tidak melakukannya saat skor 1-0, tetapi saat skor 2-0.Â