Bukan itu saja, Marin juga tidak mungkin bisa tampil pada perebutan peringkat ketiga untuk memperebutkan medali perunggu melawan Gregoria Mariska Tunjung yang kalah dari An Se Young di semi final.Â
Badminton World Federation (BWF), juga sudah resmi menyatakan bahwa pemain Indonesia, Gregoria Marsika Tunjung berhak meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024.Â
Keputusan Carolina Marin berhenti bertanding di semifinal tersebut adalah keputusan yang tepat walaupun harus mengorbankan kehilangan medali Olimpiade.Â
Untuk masa depan karir bulutangkisnya, Marin harus mundur dari persaingan peebutan medali emas. Lebih memilih mementingkan kesehatan lutut kaki kananya agar tidak mengalami cedera lebih parah lagi.Â
Carolina Marin adalah satu-satunya wakil Eropa yang berada di 4 besar. Dia juga satu-satunta wakil yang berusia paling tua yaitu 31 tahun.Â
Tiga pemain lainnya, Gregoria Mariska Tunjung berusia 24 tahun, An Se Young berusia 22 tahun dan He Bing Jiao berusia 26 tahun.Â
Caroline Marin kelahiran tahun 1993 merupakan pemain paling tua di jajaran elit di ajang Olimpiade Paris 2024.Â
Selain Marin ada Tai Tzu ying yang lahir tahun 1994, Ratchanok Intanon lahir tahun 1995, He Bing Jiao lahir tahun 1997, Akane Yamaguchi lahir tahun 1997.Â
Generasi berikutnya adalah Chen Yu Fei lahir tahun 1998, Gregoria Mariska lahir tahun 1999, An Se Young lahir tahun 2002 paling muda di antara 10 besar para elit tunggal putri Dunia saat ini.Â
Para pemain yang lahir di bawah tahun 1997 kemungkinan besar sudah tidak lagi memungkinkan bisa mengikuti Olimpiade Los Angeles tahun 2028 mengingat usia mereka sudah di atas 30 tahun, termasuk Carolina Marin.Â
Semoga Carolina Marin segera pulih kembali agar bisa beraktivitas mengikuti kejuaraan bulutangkis yang diselenggarakan oleh BWF sepanjang tahun 2024 ini.Â