Sementara Italia hanya memiliki 10 peluang tembakan dengan jumlah 4 temabkan yang tepat sasaran ke gawang Swiss yang dikawal oleh Yann Sommer.Â
Italia baru terlihat mampu melakukan efektivitas serangan pada 15 menit terakhir hingga injury time. Beberapa peluang lahir, tapi belum mamu menembus gawang Swiss.Â
Mereka penuh kesungguhan menekan pertahanan Swiss untuk memperkecil ketinggalam, tapi sudah terlambat, Swiss mampu mempertahankan kemenangannya.Â
Dari data tersebut juga terlihat bahwa Ekspektasi Gol Italia meningkat di menit-menit akhir dengan angkan xG sebesar 0,64 dari angkan di bawah 0,5 pada awal-awal laga.Â
Mereka berhasil mengimbangi ekspektasi mencetak gol yang dimiliki oleh Swiss yang stabil sepanjang laga yaitu dengan xG 1,33. Nilai yang layak mereka miliki dengan memenangkan laga tersebut.Â
Italia turun dengan fromasi 4-3-3. Gianluigi Donnarumma berada di bawah mistar dibentengi oleh kuartet bek yang tangguh.Â
Mereka terdiri dari duet bek tengah Alessandro Bastoni dan Gianluca Mancini yang menggantikan posisi Calfiori yang absen akibat akumulasi kartu kuning. Lalu duet full back yaitu Giovanni Di Lorenzo dan Matteo Darmina.Â
Lini belakang Italia setelah pensiunnya duet kokoh Leonardo Bonucci dan Giorgiao Chielinni, terlihat belum kompak dan kokoh. Mereka masih membutuhkan waktu untuk menyamai level pendahulunya.Â
Trio lini tengah yang turun malam itu adalah Nicola Barella, Bryan Christante dan Nicolo Fagioli. Jorginho tidak turun sebagai starter dan hanya duduk di  bangku cadangan hingga laga beakhir.Â
Trio Italia ini harus berduel dengan para gelandang Swiss, Granit Xhaka dan Remo Freuler yang berhasil berperan sebagai penyangga keseimbang tim Swiss.Â
Lini depan Italia masih belum terlihat tajam. Trio mereka Federico Chiesa, Gianluca Scamacca dan El Shaarawy, belum mampu mencetak gol untuk Italia. Beberapa peluang mereka gagal membuahkan gol karena penyelesaian yang buruk.Â