Manchester United unggul penguasaan bola sebesar 54 persen. Sebanyak 14 peluang tembakan dibandingkan dengan Arsenal yang hanya memiliki 11 peluang tembakan.Â
Manajer Arsenal Mikel Arteta usai laga tersebut mengemukakan kegembiraannya kepada Sky Sports (12/5/24):
"Kami tahu betapa sulitnya ini, itu sebabnya kami hanya menang dua kali dalam 21 pertandingan di sini. Kami memulai pertandingan dengan sangat baik, gol tersebut memengaruhi kami dengan hal-hal yang harus kami lakukan saat menguasai bola."
Arteta mengakui pula pada babak kedua sengaja bermain aman sehingga mulai kehilangan bola. Namun cara Arsenal bertahan cukup baik sehingga tidak bisa membuat peluang para penyerang Setan Merah mampu membobol gawang David Raya.Â
"Kami sangat senang bisa menang, terutama apa yang kami lakukan di babak kedua. Itu adalah langkah lain yang harus diambil tim, untuk menjadi lebih dominan. Tapi itu adalah pertaruhan besar hari ini." Tambah Arteta seperti dilansir Skysports tersebut.Â
Sosok pembeda dalam laga tersebut adalah Leandro Trossard yang mencetak gol penentu pada menit ke-20 ketika Kai Havertz memanfaatkan umpan blunder Andre Onana yang dicegat untuk memberikan asis kepada Trossard.Â
Golpun lahir dari penyelesaian sederhana pemain Belgia itu, sebuah sentuhan kakinya membobol gawang Andre Onana.Â
Dengan kekalahan ini Manchester United tetap berada di urutan kedelapan dalam klasemen dan terpaut tiga poin dari Chelsea dan Newcastle United tepat di atas mereka dengan satu pertandingan tersisa.Â
Dalam laga yang menegangkan tersebut Erik ten Hag harus berterima kasih kepada Onana atas kinerja penyelamatannya di menit-menit akhir untuk menggagalkan upaya Gabriel Martinelli dan Declan Rice.Â
Itu adalah dua peluang emas Arsenal yang bisasaja menjadi gol tambahan. Andre Onana melakukan penyelamatan yang gemilang mencegah gawangnya kebobolan.Â
Havertz dan Trossard dalam laga tersebut patut menjadi sosok-sosok menentukan bagi Arsenal. Trossard berperan lebih dari sekadar dalam perburuan gelar Arsenal.Â