Shin Tae yong menjadi sosok pelatih Timnas Indonesia yang semakin banyak penggemarnya di Negeri ini, kendati ada juga yang menjadi pembencinya.Â
Hal itu adalah sesuatu yang bisa dimaklumi sebagai sosok yang terkenal di tengah publik sepak bola Indonesia, tetapi sudah pasti ada saja yang juga membencinya.Â
Begitu pula dengan coach Shin Tae yong yang harus mengalami berbagai kendala dan rintangan ketika dirinya mempersiapkan skuad Timnas Indonesia U23 dalam menghadapi ajang Piala AFC U23 di Qatar.Â
Timnas Indonesia U23 yang lebih kita kenal dengan sebutan Garuda Muda adalah sekumpulan punggawa-punggawa muda yang kelak menjadi kandidat masa depan sepak bola Indonesia.Â
Kendala Izin dari Klub
Salah satu kendala itu adalah keberatan dari beberapa klub Liga 1 yang tidak mau melepaskan pemain mereka yang dipanggil coach Shin Tae yong dengan alasan ajang tersebut bukan agenda FIFA.Â
Erick Thohir akhirnya turun tangan untuk mencari jalan tengah yaitu dengan meliburkan kompetisi Liga 1 selama pagelaran Piala AFC U23 di Qatar. Sebuah solusi yang boleh dikatakan win-win solution.Â
Kendati begitu akhirnya PT LIB harus kembali memutar kompetisi dengan alasan jadwal akhir kompetisi harus tepat waktu.Â
Para pemilik klub pun menyetujui kompetisi kembali di gelar tanpa pemain-pemain mereka yang ada dalam skuad Garuda Muda.Â
Untuk pemain muda kita yang berkompetisi di luar negeri seperti di Belanda, Korea Selatan, Jepang dan Belgia, maka atas lobi-lobi tingkat tinggi dari Ketum PSSI, Erick Thohir, akhirnya mereka mendapatkan izin dari klub mereka.Â
Pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Rafael Struick, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner, mereka bisa bergabung dengan skuad Garuda Muda untuk berpartisipasi di ajang Piala AFC U23 di Qatar 2024.Â
Target PSSI dan Target Pribadi Shin Tae yong
Coach Shin Tae yong mendapat tugas dari PSSI untuk meraih target lolos ke babak perempat final atau 8 besar.Â