Setelah bertanding pada hari Senin (29/4/24) menjalani semi final lawan Uzbekistan dengan kekalahan pahit 0-2, Garuda Muda masih memiliki kesempatan menjalani perebutan Peringkat ke-3 Piala AFC U23, Kamis (2/5/24) menghadapi Irak.Â
Selain laga tersebut, masih ada satu kesempatan berikutnya dalam menjalani perebutan tiket Olimpiade Paris yaitu menghadapi Guinea, peringkat ke-4 Piala Afrika U23 dalam babak Play off, Kamis (9/5/24) di Pusat Latihan INF Clairefontaine, Prancis.Â
Itulah dua kesempatan terakhir bagi skuad Garuda Muda untuk meraih satu tiket ke putaran final sepak bola di Olimpiade Paris yang berlangsung mulai 26 Juli - 11 Agustus 2024.Â
Pada laga semi final malam itu di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, skuad Garuda Muda memang kalah segalanya terlepas dari kepemimpinan Shen Yinhao, wasit asal China yang kontrovesial.Â
Penguasaan bola, total tembakan ke gawang, tembakan on target, jumlah umpan, akurasi umpan dan kerja sama tim, Uzbekistan jauh lebih unggul dari Garuda Muda.Â
Gol pertama skuad Serigala Putih itu berawal dari serangan dari sisi kanan pertahanan Indonesia.Â
Pratama Arhan dan Justin Hubner sudah berupaya untuk menahan laju serangan tersebut, tapi tidak berhasil.Â
Sebuah umpan silang dari Muhammadqodir Hamraliev berhasil dimaksimalkan oleh Husin Norchaev di menit ke-68 dengan sentuhan kaki kirinya sehingga bola menembus gawang Ernando Ari.Â
Gol tersebut menjadi pembeda setelah sebelumnya padamenit ke-61, gol tembakan Muhammad Ferrari dianulir wasit Shen Yinhao karena sebelumnya Ramadhan Sananta dalam posisi off side.Â
Sebuah gol lagi lahir setelah Rizki Ridho mendapatkan kartu merah langsung akibat pelanggaran keras terhadap Jaloliddinov, Sang Kapten Uzbekistan bernomor punggung 10.Â
Wasit memberikan kartu merah setelah melihat review dari VAR yang direkomendasikan wasit VAR asal Thailand, Sivaakorn Pu Udom.Â