Tradisi "munggahan" adalah sebuah tradisi lama yang ada dalam masyarakat Sunda untuk menyambut bulan Ramadan. Munggahan sendiri artinya meningkat.Â
Munggahan berasal dari kata "unggah" artinya naik kemudian diberikan awalan "mu" dan akhiran "an" sehingga menjadi kata "munggahan" yang artinya meningkat.Â
Kata 'munggahan' itu sendiri memiliki arti filosofi yang dikaitkan dengan bulan Ramadan. Merupakan bulan yang menjadi momen tepat untuk meningkatkan kualitas iman kita menuju insan bertaqwa.Â
Munggahan selama ini hanya dikesankan sebagai acara makan bersama, hura-hura menghabiskan waktu untuk menyantap makanan karena esoknya sudah mau puasa.Â
Namun sesungguhnya munggahan yang dilakukakan orang-orang terdahulu adalah melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih berbobot dari hanya sekedar makan bersama.Â
Misalnya bersilaturohim kepada sanak saudara untuk saling memaafkan. Memohon maaf kepada kedua orang tua untuk mereka yang masih memiliki orang tua.Â
Jika orang tua sudah meninggal, maka berziarah ke makam orang tua dan sanak saudara yang sudah mendahului pulang ke HaribaanNya.Â
Berziarah untuk mendoakan mereka agar mendapatkan perlindungan selama menjalani kehidupan di Alam Barzah atau Alam Kubur.Â
Begitu juga melakukan kegiatan mandi sebagai wujud membersihkan diri secara fisik dalam menyambut bulan penuh berkah, Ramadan yang sangat dirindukan.Â
Melakukan bersih-bersih rumah, membersihkan Masjid, Musholla. Mencuci karpet-karpet Masjid yang akan digunakan untuk kegiatan sholat di bulan Ramadan.Â