Berawal dari pergerakan cepat Riski Afrisal di sayap kiri berhasil masuk ke area penalti setelah menerima umpan panjang dari Weber Jardim.Â
Afrisal memberikan umpan tarik terukur, bola sempat diblok kiper Ekuador, Cristhian Loor sebelum disambut dengan dorongan kaki Arkhan Kaka ke gawang yang kosong.Â
Sebuah gol bersejarah bagi Timnas Indonesia di ajang Piala Dunia U17 karena ini adalah gol pertama bagi Garuda Asia di ajang Dunia ini.Â
Garuda Asia hanya unggul 1-0 dalam waktu 6 menit saja ketika akhirnya Ekuador berhasil menyamakan kedudukan melalui sundulan kepala pemain jangkung mereka, Allen Obando.Â
Berawal dari pergerakkan sayap lincah Ekuador, Santiago Sanchez dari sayap kanan mereka. Winger Ekuador ini beberapa kali mengancam sisi kiri pertahanan Indonesia.
Andre Pagestu berhasil dia lewati, kemudian Sanchez memberikan umpan lambung ke depan gawang disambut dengan tandukan kepala Obando.Â
Skema serangan itu sebenarnya biasa saja, tapi salah satu kelemahan klasik skuad Garuda Asia selama ini tidak mampu mengantisipasi bola-bola silang dari sisi sayap.Â
Sebenarnya pada menit ke-44 Ekuador berhasil mencetak gol kedua melalui tembakan Jair Collahuazo.Â
Namun wasit menganulir gol tersebut karena sebelumnya dia dianggap off side sehingga skor 1-1 tetap bertahan hingga babak pertama usai.Â
Bima Sakti sendiri menerapkan pola dengan formasi 4-3-3 menyerang, tapi mereka lebih banyak tertekan.Â
Hal tersebut karena lini tengah dikuasai oleh para gelandang Ekuador yang menerapkan formasi 4-2-3-1 saat menyerang dan 4-5-1 saat bertahan.Â