VAR kembali menunjukkan kuasanya ketika membatalkan sebuah gol Liverpool sebagai penyama kedudukan 3-3 pada menit ke-97 injury time dalam laga di Stadium Municipal, Toulouse, Jumat (10/11/23) dini hari WIB.Â
Laga antara tuan rumah Toulouse menghadapi tamu mereka, Liverpool tersebut adalah matchday 4 pada ajang Liga Eropa di grup E.Â
Meskipun kalah, Liverpool masih memuncaki klasemen grup E dengan 9 poin disusul Toulose dengan 7 poin. Urutan berikutnya adalah klub Union Saint-Gilloise, 4 poin dan Linz ASK, 3 poin.Â
Bagi tim yang diuntungkan VAR tentu saja kinerja VAR patut mendapat pujian, tetapi bagi tim yang dirugikan pasti meninggalkan rasa kecewa.Â
Ketika skor 3-2 untuk Toulouse, Liverpool terus berupaya mengejar gol untuk menyamakan kedudukan. Sampai akhirnya waktu laga memasuki injury time.Â
Adalah sosok lulusan Akademi Liverpool, Jarell Quansah mencetak gol penyeimbang dramatis di masa tambahan waktu tepatnya menit ke-97.Â
Namun gol tersebut secara kontroversial dianulir oleh VAR sehingga Liverpool menderita kekalahan pertama di ajang Liga Eropa pada musim ini.Â
Quansah sempat bergembira dia mengira telah mencetak gol penyama kedudukan sekaligus menjadi gol pertamanya bersama Liverpool.Â
Namun Wasit Georgi Kabakov harus mereview gol tersebut melalui VAR dan hasilnya Alexis Mac Allister dianggap telah melakukan handball dalam proses build-up tersebut sebelum memberikan asis untuk gol tersebut.Â
Adanya teknologi VAR ini pada satu sisi sangat membantu kinerja wasit di lapangan. Namun tatap saja yang bekerja sebelum adanya review terlebih dulu ada masukkan dari wasit VAR yang bertugas.Â
Kerapkali terjadi lahirnya sebuah gol sudah diputuskan oleh wasit lapangan dan semua pemain melakukan selebrasi karena tidak ada tanda-tanda pelanggaran sebelumnya.Â