Shin Tae yong akhirnya membuka rahasia mengapa dirinya memainkan Sandy Walsh di posisi gelandang bertahan padahal posisi aslinya adalah bek kanan.Â
Kita semua boleh terkejut dengan komposisi pemain yang menjadi starter ketika Timnas Indonesia menghadapi Brunei Darussalam pada leg pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta.Â
Shin Tae yong membuat kejutan menggunakan formasi 4-2-4 yang selama ini jarang atau malah belum peran dia terapkan bersama skuad Garuda.Â
Kejutan berikutnya adalah menempatkan Sandy Walsh sebagai breaker berduet dengan Marc Klok dalam skema double pivot pada formasi 4-2-4 tersebut.Â
Satu lagi kejutan dalam laga lawan Brunei itu adalah menempatkan dua ujung tombak yang tipenya sama yaitu Dimas Drajad dan Hokky Caraka. Duet ini mendapat dukungan dari dua winger yaitu Saddil Ramdhani dan Dendi Sulistyawan.Â
Dari kejutan-kejutan Shin Tae yong tersebut, penempatan Sandy Walsh sebagai pemain gelandang bertahan adalah yang paling menarik.Â
Sandy sendiri pernah berujar bahwa dirinya tidak keberatan mendapatkan peran baru dalam skuad Timnas Indonesia seperti diberikan coach Shin Tae yong.Â
Pemain keturunan ini mengaku bahwa dirinya mungkin sudah 10 tahun tidak pernah bermain lagi sebagai gelandang bertahan sehingga bisa maklum masih banyak kekurangannya.Â
Sandy Walsh sebenarnya merasa tidak asing bermain sebagai gelandang karena dia dulu pernah berperan pada posisi tersebut ketika masih bermain di tim junior klubnya.Â
Tentu saja Sandy  membutuhkan adaptasi lagi agar bisa bermain sepenuhnya dengan kemampuan maksimal. Bermain sebagai gelandang saat bertemu Brunei adalah pertama kalinya.Â
Sementara itu dalam pandangan coach Shin Tae yong, Sandy Walsh memiliki kemampuan bermain sebagai gelandang bertahan. Shin Tae yong sangat jeli melihat potensi Sandy sebagai gelandang.Â
Timnas Indonesia harus punya gelandang yang kuat di lini tengah dengan postur tubuh ideal dan stamina prima. Hal tersebut untuk antisipasi melawan tim-tim pada fase grup yaitu Irak, Vietnam dan Filipina.Â
Itulah sebabnya coach Shin Tae yong melakukan eksperimen mencari sosok gelandang yang menjadi pelapis atau tandem bagi Marc Klok yang selama ini menjadi andalannya. Pilihan jatuh kepada Sandy Walsh dengan mereposisi menjadi gelandang bertahan.Â
Selama memperkuat klub KV Mechelen dalam kompetisi domestiknya, Sandy memang berposisi sebagai full back kanan. Ini adalah pertama kalinya dia memainkan posisi sebagai gelandang saat melawan Brunei.Â
Shin Tae yong sengaja mencoba sejauh mana kemampuannya sebagai gelandang dalam laga melawan tim lemah dulu seperti Brunei.Â
Ujian sesungguhnya bagi Sandy sebagai gelandang adalah laga perdana melawan Irak pada fase grup F pada 16 November 2023 nanti.Â
Sejauh ini dalam laga menghadapi Brunei terlepas lawan adalah tim lemah, namun performa Sandy sebagai gelandang bertahan cukup baik.Â
Sosok pemain berusia 28 tahun ini mampu mengalirkan alur bola dengan baik. Mengatur irama permainan dan memberikan umpan terobosan.Â
Begitu pula driblingnya sangat berkelas. Puncaknya adalah ketika Sandy membawa bola menyisir area gawang Brunei akhirnya berujung hukuman penalti bagi Brunei karena Sandy dijatuhkan pemain bek mereka.Â
Sandy melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia melawan Turkmenistan dalam jadwal FIFA Matchday yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Jumat (8/9/2023).Â
Saat itu Sandy bermain sangat taktis dan kokoh sebagai bek tengah bersama Jordi Amat dan Alfenadra Dewangga sehingga gawang Timnas Garuda tidak kebobolan.Â
Peran baru Sandy Walsh menjadi gelandang memberika opsi yang semakin banyak bagi Shin Tae yong di posisi penting ini.Â
Kini peran Marc Klok yang seakan tidak tergantikan, sudah ada opsi pengganti dan pelapis yang memiliki level sepadan dengan kehadiran Sandy Walsh pada posisi gelandang.Â
Kemungkinan Sandy Walsh masih akan dimainkan Shin Tae yong dalam leg kedua ketika kembali berhadapan melawan tuan rumah Brunei Darussalam.Â
Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk leg kedua melawan Brunei akan berlangsung di Stadion National Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan pada 17 Oktober 2023 mulai pukul 19.00 WIB.Â
Selamat berjuang Timnas Garuda. Bravo Merah Putih.Â
Salam bola @hensa17.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H