Gravenberch Cetak Gol Perdana bagi "The Reds" Liverpool di Liga Eropa

Ryan Gravenberch berhasil mencetak gol penting bagi Liverpool untuk kemenangan 2-0 atas Union Saint-Gilloise dalam lanjutan matchday kedua Liga Eropa Grup E di Anfield, Jumat (6/10/23) dini hari WIB. 

Dengan memanfaatkan kesalahan kiper Union Saint-Gilloise, Anthony Moris, ketika bola tangkapannya lepas dari tangannya, Gravenberch menembak bola muntah tersebut menjadi gol. 

Gol yang terjadi pada menit ke-44 itu menjadi sangat berharga mengingat sepanjang babak pertama hampir setiap serangan Liverpool selalu gagal berbuah gol. 

Gol kedua Liverpool lahir pada babak kedua menit ke-90+2 dari sebuah serangan balik. Bola ada dalam penguasaan Luis Diaz yang membawanya ke area penalti lawan. 

Baca juga: Indra Sjafri Menepi, Giliran Shin Tae yong Naik Panggung

Dengan satu sentuhan bola diberikan kepada Diogo Jota yang bebas berhadapan dengan kiper Moris. Jota cukup mengecoh dengan kaki kirinya membobol gawang klub asal Belgia, Union Saint Gilloise. 

Kemenangan yang melegakan bagi pasukan asuhan Juergen Klopp tersebut. Mengingat sepanjang laga begitu banyak peluang mereka miliki namun selalu membentur pertahanan ketat dan gemilangnya penjaga gawang Moris. 

Liverpool dengan semua daya yang mereka punyai dalam trio penyerang dari sosok Mohamed Salah, Darwin Nunez dan Diogo Jota yang masing-masing mencetak 248 gol, namun mereka benar-benar buntu menjebol gawang lawan. 

Untung saja ada Gravenberch, mantan gelandang Ajax dan Bayern Munich yang berusia 21 tahun itu, berhasil memecah kebuntuan dengan golnya hanya satu menit menjelang babak pertama berakhir. 

Baca juga: FIFA Sebut "Peran Penting" Jordi Amat untuk Timnas Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Gol ini sangat berharga sebagai pelecut semangat skuat The Reds yang kehilangan momen-momen penting selama babak pertama tersebut. 

Baca juga: Shin Tae-yong Anggap Brunei Darussalam seperti Argentina

Begitu pula sepanjang babak kedua, performa skuat asuhan Klopp ini masih belum menemukan ritme permainan tajam yang mereka miliki. 

Penggantian dua dari tiga pemain depan saat jeda, lebih disebabkan oleh rencana yang sudah dipersiapkan oleh Klopp dan bukan mencerminkan kontribusi mereka selama babak pertama.