Dari laga tersebut mulai terlihat bahwa masalah besar yang saat ini ada di skuad Liverpool adalah lini tengah dan pertahanan mereka.Â
Kepergian sosok Jordan Henderson dan Fabinho yang merupakan para gelandang berpengalaman di skuad Liverpool ternyata mulai berdampak pada performa lini tengah Liverpool.Â
Alexis MacAllister dan Dominik Szoboszlai yang menggantikan posisi Henderson dan Fabinho belum memberikan kualitas seperti yang ditunjukkan kedua senior di Liverpool tersebut.Â
Tipe kedua rekrutan baru Liverpool tersebut memiliki karakter menyerang lebih dominan dari pada karakter bertahannya.Â
Berbeda dengan duet Henderson dan Fabinho, keduanya memiliki kualitas yang sama dalam menyerang dan bertahan.Â
Dalam menghadapi Chelsea di laga perdana malam itu, Cody Gakpo merupakan salah satu dari trio lini tengah yang turun bertanding. Gak Po yag aslinya sebagai penyerang atau pemain sayap harus berposisi sebagai gelandang.Â
Peran pemain muda asal Belanda ini awalnya merasa canggung dan dia selalu berbenturan dengan peran dari Diogo Jota di sisi sayap.Â
Namun seiring waktu berjalan Gakpo semakin menunjukkan perannya sebagai pemain gelandang. Pada laga-laga selanjutnya Klopp harus terus memberikan kesempatan kepadanya berperan sebagai pemain lini tengah.Â
Kendati bisa kita lihat trio tersebut lebih dominan memerankan sebagai gelandang menyerang. Dampaknya terasa dalam menerapkan transisi yang tidak mulus menghadapi serangan balik Chelsea.Â
Keterlambatan transisi menyerang ke posisi bertahan mengakibatkan lini pertahanan Liverpool harus menerima beban berat. Kuartet bek yang dikordinasi Virgil van Dijk kerepotan menerima tekanan para penyerang Chelsea.Â
Bisa kta lihat berkali-kali dalam laga tersebut, Van Dijk marah-marah kepada MacAllister agar cepat turun memperkuat lini bertahan Liverpool.Â