Timnas Indonesia bermain imbang tanpa gol menghadapi tamu mereka, Palestina dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (14/6/23).
Shin Tae yong menerapkan formasi 4-4-2 dengan memakai sistem 4 bek sejajar dan masing-masing menggunakan 2 pemain gelandang, winger dan striker.Â
Melihat hasil yang bermain imbang tanpa gol, sebenarnya Timnas Garuda layak menang dalam laga tersebut mengingat banyak peluang mereka mencetak gol dan dominasi dalam penguasaan bola.Â
Mari kita simak bagaimana kinerja skuad Garuda secara lini per lini dalam laga malam itu menghadapi Palestina. Kinerja yang sangat mengesankan sebagai modal penting menghadapi Argentina dalam laga berikutnya.Â
Kinerja Lini Tengah
Formasi 4-4-2 ini dinilai cukup berani karena pola yang kemudian diterapkan adalah menyerang. Untung saja duet Marc Klock dan Ricky Kambuaya cukup taktis bertindak sebagai penyeimbang transisi permainan Timnas Garuda.Â
Duet pemain Persib ini sangat pandai mengatur bola untuk membuat irama permainan Garuda seimbang antara menyerang dan bertahan. Mereka juga mengambil tanggung jawab transisi dengan baik.Â
Permainan duet ini sangat membantu kerja dari kuartet lini belakang Timnas Garuda. Hal itu karena bola selalu mendapatkan antisipasi sejak dari lini tengah.Â
Kinerja lini tengah ini tetap terjaga dengan baik pada babak kedua walaupun Ricky Kambuaya digantikan rekannya, Ivar Jenner, sosok yang baru saja menjadi WNI. Debut Ivar Jenner ini cukup baik berduet dengan seniornya, Marc Klock.Â
Kinerja Lini Belakang
Palestina bermain sangat disiplin dan selalu mengambil inisiatif untuk menyerang. Permainan berjalan terbuka skuad Palestina dengan gencar mendobrak pertahanan Timnas Indonesia.Â
Kuartet lini belakang yang terdiri dari duet bek tengah Elkan Baggott dan Rizky Ridho serta duet full back, Asanawi dan Pratama Arhan benar-benar bekerja keras.Â