Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Sejarah Gedung Merdeka Bandung

19 April 2023   19:49 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:38 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika Bandung (Foto Antara/M Agung Rajasa).

Gedung Merdeka ini sangat bersejarah terutama dengan lahirnya Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Momen bersejarah bagi negara-negara di Asia dan Afrika.   

Sekilas sejarah berdirinya Gedung Merdeka ini dengan mengutip dari Katadata.co.id (10/8/21). Gedung Merdeka ini dibangun pada tahun 1895. 

Kemudian pada tahun 1921 mengalami renovasi yang dilakukan oleh seorang arsitek Belanda bernama C.P. Wolff Schoemaker dengan gaya Art Deco. 

Pada tahun 1940 Gedung ini kembali mengalami pembenahan agar lebih menarik dengan cara merenovasi bagian sayap kiri bangunan oleh perancang A.F. Aalbers dengan gaya arsitektur International Style. 

Pada awal pembangunannya Gedung ini berfungsi hanya sebagai tempat rekreasi bagi perkumpulan Societeit Concordia. 

Pada setiap akhir pekan, gedung ini ramai dikunjungi oleh pemilik perkebunan tanaman teh, karet, dan kina yang ada di sekitar Jawa Barat. 

Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya, Gedung Merdeka ini diambil oleh Pemerintah Indonesia, tepatnya pada tahun 1954. 

Pemerintah Indonesia akhirnya menggunakan gedung bersejarah ini untuk acara Konferensi Asia Afrika. Kemudian Presiden Soekarno mengubah nama Concordia menjadi Gedung Merdeka. 

Gedung Merdeka sebagai obyek wisata sejarah sangat tepat bagi anak-anak yang sedang berlibur Lebaran. 

Selain bisa menyaksikan peninggalan sejarah secara langsung, anak-anak juga bisa melihat bukti-bukti dan fakta yang ada di Gedung tersebut yang tersimpan rapi di Museum Konferensi Asia Afrika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun