Pasangan Ahsan dan Hendra Setiawan ingin menghormati laga final ini dengan meneruskan pertandingan kendati kondisi rekannya mengalami cedera. Sebuah momen menjunjung sportivitas dalam olah raga bulutangkis.Â
Ahsan dengan terpincang-pincang kembali memasuki lapangan pertandingan dengan Hendra Setiawan membantunya menuju arena laga.Â
Maka laga tersebut berlanjut untuk menyelesaikan satu poin terakhir di gim kedua tersebut oleh kedua pasangan yang mampu mereka tuntaskan.Â
Gim kedua ini akhirnya mereka tutup untuk kemenangan Fajar dan Rian dengan skor 21-14 setelah pada gim pertama juga menang 21-17.Â
Makna Gelar All England Perdana
All England adalah turnamen bulutangkis tertua di Dunia yang sudah berlangsung sejak tahun 1899 di Inggris. Turnamen ini memiliki aura dan gengsi tersendiri bagi para pebulutangkis.Â
Oleh karenanya bagi pasangan Fajar/Rian gelar ini sangat berharga. Ini merupakan gelar pertamanya di ajang All England sehingga maknanya sangat penting bagi karir bulutangkis mereka ke depannya.
Usai penerimaan medali juara, pasangan ini mengemukakan rasa gembiranya kepada situs resmi, PBSI.id (19/3) :
"Gelar ini luar biasa buat kami terutama saya karena sebelum berangkat banyak rintangan yang saya lalui. Pulang dari Kejuaraan Asia Beregu di Dubai saya ada cedera pinggang dan sempat masuk rumah sakit.
"Waktu latihan ada dua minggu tapi saya efektif hanya latihan satu minggu. Cukup mengganggu persiapan makanya tidak menyangka kami bisa juara," Kata Fajar dalam rilis PBSI tersebut.Â
Sebuah pencapaian yang sangat mengesankan. Gelar ini memiliki makna yang besar dalam karir mereka karena bagaimanapun All England adalah turnamen dengan nilai prestisius yang tinggi.
Dalam perjalanan meraih gelar All England 2023 ini, Fajar/Rian berhasil melewati hadangan ganda-ganda kuat dari Korea Selatan dan China.Â