Jumat sore itu seperti biasanya, Anin dengan mengendarai mobil mungil merk Jepang sudah berselancar di tengah keramaian Tol Jagorawi.Â
Rutin wanita karir ini, Senin berangkat ke Jakarta untuk bekerja. Tinggal di sebuah Apartemen menjalani kesehariannya selama Senin sampai Jumat Sore sebelum pulang pada khir pekan ke Bogor.Â
Biasanya Anin tiba di rumahnya, Perumahan Yasmin, sekitar pukul delapan malam. Ayah dan Ibundanya pasti sudah menunggu kedatangan Putri Tunggalnya ini.Â
Sebagai orang tua,mereka sebenarnya sangat bangga dengan anak gadisnya yang mandiri, tegar menghadapi cobaan kehidupan. Kokoh dalam pendirian dan setia mempertahankan cintanya.Â
Tiba di rumahnya, Jalan Cemara Boulevard, Anin langsung memasukkan mobil ke garasi. Di depan pintu Anin sudah disambut senyum tulus Ibunda. Anak gadis semata wayang ini memeluk Ibundanya dengan hangat.Â
"Capek ya?" Tanya Ibunya sambil menghiasai sapaan itu dengan senyum.Â
"Anin! Kamu lihat ini siapa yang datang?" Kembali suara Ibunya menatap Si Anak Gadisnya dengan tatapan ceria. Anindia hanya menatap Ibunya penuh tanda tanya.Â
Ketika Anin masuk memandang ke Ruang Tamu, ada seorang lelaki sedang mengobrol dengan Ayahnya.Â
"Mas Pras!". Suara gadis itu tertahan di tenggorokkannya.Â
Tetiba dadanya berdebar kencang seakan kerinduannya kepada Prasaja meronta-rota. Matanya yang indah itu berbinar memandang lelaki pujaannya. Sorotnya seakan memancarkan aura cintanya.Â
Gadis cantik ini, sejak bertemu setahun yang lalu ketika Prasaja kehilangan mendiang istrinya, baru kali ini lagi Anindia bertemu dengan lelaki yang sangat dia cintai ini.Â