Tahun Baru hadir setelah melewati hari-hari di belakang, menyimpan segala kenangan. Menjadi refleksi masa lalu yang membelenggu penuh haru biru.Â
Tahun Baru akan selalu datang ketika kita telah melewati hidup lama. Tapi Tahun Baru tidak selalu hidup baru karena masih menyisakan masalah lama yang belum usai.Â
Tahun Baru hadir ketika dosa-dosa semakin menumpuk berserakan di beranda ruangan rongga hati.Â
Mana mungkin berpesta merayakannya dengan gempita kembang api. Menghamburkan uang hanya untuk mendholimi mereka yang hidup miskin tidak tercukupi. Mereka yang hanya mampu mengais rizki dari sisa-sisa makanan terbuang.Â
Tahun Baru adalah kebaruan jiwa menjadi lebih bersih walaupun mustahil menjadi suci. Karena kesucian hanya milik Yang Maha Suci.Â
Tahun Baru sejatinya adalah restorasi dosa masa lalu. Tahun Baru saatnya transformasi menuju kebaikan dalam kehidupan.Â
Tahun Baru saatnya memanjatkan doa ampunan dan mewujudkan harapan untuk dibawa pulang menuju RumahNya.Â
Tahun Baru, tidak ada yang berubah, aku tetap selalu menuhankanNya sepanjang hayat.Â
Baca juga: Dinding Terjal Spiritual
Sindang Palay 31 Desember 2022.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Cerpen: Puber Kedua di Bulan Desember
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!