Luka Modric mengakhiri karirnya di Piala Dunia 2022 dengan meraih hadiah hiburan berupa medali perunggu.Â
Kapten Tim Vatreni ini tersenyum gembira menyambut hasil baik ini, kendati pada empat tahun lalu Kroasia meraih peringkat kedua, lebih baik dari Piala Dunia saat ini.Â
Pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Kroasia adalah finalis bersama Prancis. Namun mereka harus kalah pada laga final tersebut dengan skor 2-4.Â
Saat itu Luka Modric juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2018, tetapi tidak bisa mengobati luka akibat kekalahan dalam laga final tersebut.Â
Kroasia sudah berusaha untuk kembali mencapai final pada Piala Dunia 2022 sebagai upaya mengulang prestasi 4 tahun lalu. Nasib berkata lain, mereka akhirnya kandas oleh La Abiceleste, Argentina dengan skor 0-3.Â
Skuad Kroasia merasakan bahwa nuansa kemenangan pada perebutan juara ketiga terasa berbeda dibandingkan dengan kekalahan pada perebutan juara pertama di final 2018.Â
Paling tidak dalam laga ini Kroasia meraih kemenangan walaupun hanya sebagai juara ketiga. Semua merasakan kegembiraan luar biasa.Â
Dalam laga perebutan peringkat ketiga Sabtu (17/12/22) pukul 22.00 WIB di Khalifa International Stadium Doha Qatar, Kroasia berhasil mengalahkan Maroko 2-1.
Luka Modric memang tidak mencetak gol, tetapi perannya dalam melakukan penataan permainan bagi skuad Kroasia sangat penting dan sentral.
Gol-gol luar biasa dari skuad asuhan Zlatko Dalic ini lahir dari sundulan Josko Gvardiol dan tembakan melengkung dari Mislav Orsic.Â
Terutama bagi Gvardiol gol ini seperti sebuah upaya membersihkan nama baiknya setelah dalam laga menghadapi Argentina sempat pontang panting untuk menghentikan Messi.Â
Kegagalannya menghentikan gerakan Messi membuat Kroasia harus kebobolan dari gol Julian Arfarez yang memanfaatkan asis La Pulga tersebut. Maka gol Gvardiol ke gawang Maroko sangat berarti.Â