Dinding Gerejamu itu terlalu tinggi dan terjal. Dinding spiritual yang membelenggumu. Ingat Sayang, kamu tidak salah. Akulah yang salah kenapa selalu menganggapmu istimewa.Â
Kamu tidak pernah salah. Akulah yang salah, kenapa selalu terpesona pada senyum lembutmu dan pesona pandanganmu. Terpukau pada ramah tutur katamu.Â
Betapa kulihat ketulusan cintamu dari tatapan tulus dengan pandangan jernih. Aku melihat di wajahmu sangat jelas ada ketegasan keyakinanmu dan kekuatan taatmu. Juga kedalaman imanmu.Â
Dan sepasang matamu yang teduh itu adalah kedamaian bagi hatiku yang gersang. Sepasang mata indah yang banyak bercerita tentang cinta.Â
Namun Dinding Gerejamu itu terlalu tinggi dan terjal. Dinding spiritual yang mebelenggumu. Taman Gereja Katedral Santo Petrus itu adalah saksi bisu saat aku hanya mampu memandang Dinding Gerejamu terlalu tinggi dan terjal yang harus kudaki.Â
Padahal di sana ada cintamu. Tolong beritahu aku, bagaimana cara aku menggapainya. Aku tak berdaya. Hanya berharap cintamu jatuh dalam pelukanku.Â
@hensa.Â
Sindang Palay 12 November 2022.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI