Liga Champions matchday 4 baru saja usai pada Rabu (12/10/22) dini hari WIB. Chelsea berhasil mengalahkan AC Milan di kandang mereka, San Siro Stadium dengan skor 2-0.Â
The Blues asuhan Graham Potter berhasil mengamankan kemenangan penting ini berkat gol Jorginho dan Pierre-Emerick Aubameyang.Â
Mengusung formasi 3-4-2-1 dengan menempatkan seorang Aubameyang sebagi striker tunggal. Mendapat dukungan dari dua winger, Mason Mount dan Raheem Sterling, membuat Chelsea cukup tajam dengan trio penyerangnya.Â
Selain itu, mereka juga mendapatkan dukungan dari duet gelandang tangguh yaitu Jorginho dan Mateo Kovacic. Duet gelandang ini sangat cerdas mengatur ritme permainan Chelsea.Â
Belum lagi dukungan dua bek sayap dari Ben Chilwell dan Reece James yang sangat eksplosir menyerang dari sisi sayap. Formasi ini sangat seimbang dalam menyerang dan bertahan.Â
Transisi dua bek sayap dan dua gelandang mereka membuat pertahanan Chelsea membentuk formasi 5 bek dan dua breaker di depan gawang mereka.Â
Milan yang bertindak sebagai tuan rumah harus bermain dengan 10 pemain ketika pemain belakang mereka, Fikoyo Tomori mendapat kartu merah dari Wasit.Â
Tomori,mantan pemain Chelsea ini melanggar penyerang Mason Mount di dalam kotak penalti pada pertengahan babak pertama. Â
Hal ini mengakibatkan wasit menunjuk titik putih dan mengeluarkan kartu merah untuk pelanggaran Tomori. Sejak itu Milan pincang karena harus berkain dengan 10 pemain. Â
Eksekusi penaltipun berjalan lancar oleh Jorginho yang membuat Chelsea unggul 1-0. Milan sebenarnya memiliki peluang emas menyamakan kedudukan.Â
Saat itu Olivier Giroud, mantan pemain Chelsea lainnya, menyia-nyiakan peluang bagus untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-27. Pemain Prancis ini menyundul umpan silang dari Brahim Diaz tetapi melebar ke luar tiang gawang.Â
Gol kedua Chelsea berhasil menembus gawang Milan berkat tendangan kaki kanan Aubameyang pada menit ke-34. Dia menyelesaikan umpan bagus dari Mason Mount.Â
Seperti yang dia dapatkan dalam kemenangan 3-0 di Stamford Bridge enam hari sebelumnya, kali ini juga Aubameyang mencetak gol dengan penyelesaian cerdas.Â
Kedudukan 2-0 untuk keunggulan Chelsea ini bertahan hingga turun minum.
Bagi Graham Potter kemenangan ini membuat Chelsea tetap tidak terkalahkan dalam lima pertandingan di bawah asuhannya.Â
Potter layak gembira dengan hasil ini. Dia dengan wajah berseri usai laga tersebut berbicara kepada BT Sport (12/10/22) :Â
"Untuk datang ke sini dan menang tentu tidak mudah, itu sudah pasti. Penghargaan untuk para pemain, saya pikir mereka sangat bagus.Â
"Secara keseluruhan saya pikir penampilan kami bagus. Senang datang menang dengan clean sheet dan pulang dengan kemenangan sangat fantastis bagi kami."Â
Demikian kata pelatih baru Chelsea asal Inggris ini dengan perasaan lega. Karena kemenangan ini juga membuat chelsea berada pada tempat pertama grup E.Â
The Blues meraih empat kemenangan beruntun termasuk clean sheet dari tiga pertandingan terakhir mereka. Sungguh pencapaian luar biasa dari kinerja Potter sebagai pelatih baru Chelsea.
Kemenangan ini juga membawa Chelsea meraih puncak klasemen grup E dengan 7 poin dengan komposisi perbedaan gol surplus 4 gol.Â
Begitu pula hasil ini adalah kemenangan tandang Liga Champions pertama bagi Chelsea ketika menghadapi lawan dari Italia dalam 19 tahun terakhir.Â
Kita ketahui bahwa kemenangan 4-0 atas Lazio pada November 2003 merupakan kemenangan terakhir The Blues di tanah Italia dalam kompetisi klub elit Eropa.Â
The Blues berhasil menang dua kali berturut-turut melawan Milan dalam fase grup Liga Champions tahun ini. Pekan lalu mereka juga mengalahkan Milan 3-0 di Stamford Bridge London.
Jika pada matchday 5 Chelsea berhasil menang atas Red Bull Salzburg,maka mereka sudah cukup untuk mencapai babak sistem gugur. Selamat untuk The Blues Chelsea.Â
Salam bola @hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H