Striker kita, Dimas Drajad, Stefano Lilipaly, dan Muhammad Rafli belum mampu menempatkan nama mereka di papan skor. Hal serupa juga dialami oleh Saddil Ramdani, Witan Sulaeman dan Irfan Jaya yang turun sebagai winger.
Menghadapi kendala ini, tentu saja pelatih Shin Tae yong harus memutar otak bagaimana mengatasi problem lini depan skuad asuhannya.Â
Memilih komposisi pemain yang tepat di lini depan sebagai starter menjadi sangat krusial ketika Timnas Garuda menghadapi Nepal sebagai laga pamungkas.Â
Timnas Indonesia harus mampu mendobrak pertahanan Nepal yang kemungkinan bermain bertahan dalam laga ini. Kendala penyelesaian akhir yang buruk terlihat pada laga melawan Yordania.Â
Saat itu lini depan kita tampak kurang tenang menyelesaikan beberapa peluang untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan. Kelemahan ini jelas harus diperbaiki oleh Shin Tae Yong.Â
Timnas Indonesia harus lebih tenag dan cerdas dalam memanfaatkan peluang di depan gawang Nepal dalam laga terakhirnya. Karena dalam laga ini, Timnas Garuda membutuhkan skor yang besar untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia 2023.Â
Dalam laga melawan Nepal, Shin Tae yong juga memastikan formasi kembali menjadi pola 4-3-3 dengan sistem kuartet bek di lini belakang.Â
Komposisi lini belakang semakin solid ketika mereka memperlihatkan performa mengesankan saat menghadapi Yordania kendati sempat kecolongan satu gol.Â
Kiper Nadeo Argawinata pilihan terbaik di bawah mistar dibentengi kuartet duet bek tengah Fakhrudin dan Rizki Ridho atau Elkan Baggott. Sementaraduet full back, Asnawi Mangkualam dan Alfreanda Dewangga saatnya turun sebagai starter.Â
Trio lini tengah adalah Marc Klok, Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto sangat layak bermain sebagai starter. Pada posisi ini masih ada pilihan pemain seperti Maselino Ferdinan dan Syahrian Abimanyu.Â
Mereka diharapakn lebih agresif lagi melakukan serangan menunjang lini depan. Namun juga tetap menjaga transisi bertahan dengan cepat.Â