Kapten tim nasional Kuwait sering diposisikan sebagai penyerang dengan nomor punggung 17. Â Walaupun usianya sudah tidak muda lagi tetapi masih produktif mencetak gol.Â
Selain Bader Al Mutawa, ada sosok penerusnya yaitu Yousef Nasser yang telah bermain bersama tim nasional dengan mengumpulkan lebih dari 40 gol.Â
Lini belakang Timnas Garuda harus mewaspadai sosok striker berusia 31 tahun yang produktif mencetak gol. Yousef Nasser sangat mengesankan secara fisik dengan postur tinggi.Â
Nasser bertekad bersama skuad The Blue Wave, julukan tim Kuwait, untuk membawa pemenang juara Piala Asia tahun1980 ini kembali ke putaran final setelah mereka kehilangan kesempatan pada edisi tahun 2019. Â
Dari data situs resmi AFC, The-AFC.com (1/6/22), Kuwait adalah mantan juara Piala Asia tahun 1980 yang berusaha bangkit untuk kembali meriah trofi tersebut pada kesempatan ini.Â
Pelatih Kepala mereka adalah Vitezslav Lavicka bertekad membawa tim asuhannya untuk meraih tiket keputaran final nanti. Apalagi mereka adalah tuan rumah yang  memiliki peluang lebih besar dibandingkan tim lainnya.Â
Penampilan sebelumnya di Piala Asia AFC adalah pada edisi tahun 1972, 1976, 1980, 1984, 1988, 1996, 2000, 2004, 2011 dan 2015. Kita mungkin masih ingat pada Piala Asia 1996, Kuwait ditahan imbang 2-2 oleh Timnas Garuda.Â
Pada laga tersebut penyerang Widodo Cahyono Putra menjadi pemain terbaik dengan gol saltonya yang menjadi gol terbaik Asia saat itu.Â
Pada Kualifikasi Piala Asia putaran kedua, Kuwait berada di Grup B bersama Jordania dan Nepal. Meskipun memiliki poin yang sama dengan Jordan pada klasemen akhir, tetapi Kuwait kalah dari keunggulan selisih gol mereka.Â
Hal tersebut membuat Kuwait hanya merebut tempat kedua karena dalam dua pertandingan head-to-head antara kedua belah pihak berakhir dengan draw 0-0.Â
Bagi Kuwait hasil tersebut merupakan modal mereka menuju ke pertandingan Grup A putaran ketiga, dengan Jordania secara teoritis adalah saingan terkuat mereka untuk merebut satu tiket langsung dari grup A.Â