Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Ramadan dan Menyimak "Jalan Ma'rifat"

24 April 2022   05:25 Diperbarui: 25 April 2022   05:42 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Freepik

Puasa Ramadan adalah momen terbaik bagi kita untuk terus berupaya memperbaiki diri demi terwujudnya kebahagiaan lahir dan batin. Kita harus bisa memanfaatkan sebaik mungkin momen Ramadan ini sebelum rasa sesal di kemudian hari. 

Tujuan kehidupan ini adalah kebahagiaan dan kedamaian lahir batin. Kebahagiaan dan ketenangan hati adalah salah satu nikmat terbesar dari Allah. Hamba-hamba Allah yang seperti ini adalah mereka yang memiliki kehidupan yang seimbang. 

Mereka selama di dunia menjadi orang-orang yang beruntung dan di akhirat mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Sungguh inilah insan paripurna dalam mencapai tujuan hidup. 

BACA JUGA : Puasa Ramadhan dan Kerinduan Momen Lailatul Qadar. 

Rahasia yang belum banyak diketahui orang untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki adalah menempuh jalan ma'rifat yaitu jalan bagi orang-orang yang arif. 

Orang-orang yang arif ini memiliki kelebihan dan keistimewaan. Mereka adalah orang-orang terpilih yang luar biasa yang sangat pantas diteladani. 

Orang-orang arif ini mampu mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan. Begitu pula mengubah kesulitan menjadi kemudahan dan kegagalan menjadi keberhasilan.  

Bahkan mereka juga mampu mengubah sakit menjadi satu kenikmatan yang patut disyukuri. Di dalam suatu yang menyakitkan tersimpan dan tersembunyi pahala dari Allah jika kita mampu memegang kuncinya. 

Orang-orang arif ini menganggap sakit adalah ujian yang jika mampu dihadapi dengan ketulusan penuh padaNya, maka ini adalah kenikmatan pahala tiada terhingga. 

Orang-orang arif ini mampu memungut kebaikan dari suatu keburukan. Mereka memang layak menjadi orang-orang terpilih yang menjadi teladan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun