Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) merasa belum puas dengan hasil Tim Independen yang mereka bentuk untuk melakukan investigasi kegagalan Harimau Malaya pada kejuaraan Piala AFF 2020 (2021) di Singapura pada Desember 2021 lalu.Â
BACA JUGA : Mengikuti Indonesia, Harimau Malaya Juga Ambil Pelatih Asal Korea Selatan
Seperti sudah kita ketahui FAM sudah menunjuk Datuk Dell Akbar Khan, mantan Sekjen FAM yang juga mantan Kepala Polisi Kuala Lumpur memimpin badan investigasi independen.Â
Badan independen ini melakukan penyelidikan terhadap performa skuad Harimau Malaya dan kemungkinan adanya match fixing di ajang Piala AFF2020 di Singapura bulan lalu.Â
Hasil investigasi yang dipresentasikan oleh Dell Akbar beserta langkah-langkah perbaikannya kepada Komite Manajemen Tim Nasional FAM beberapa waktu yang lalu, ternyata belum memuaskan.Â
Terutama ketika tim mengalami kendala menyelidiki match fixing di dalam tubuh Timnas mereka. Badan Independen tersebut tidak berhasil melakukan wawancara terhadap skuad Malaysia karena para pemain dan pelatih mereka ada yang tidak bersedia diwawancarai.
Akhirnya FAM memutuskan penyelidikan masalah match fixing tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian yang memang hal itu adalah ranah tanggung jawab mereka sebagai penegak hukum.Â
Tim Malaysia gagal lolos dari fase Grup B Piala AFF 2020 usai kalah bersaing dengan Timnas Indonesia dan Vietnam. Mereka kalah 1-4 dari Garuda dan 0-3 dari Vietnam yang sangat memalukan bagi kehormatan negara mereka.Â
Kekalahan pada dua laga tersebut menimbulkan pertanyaan di tubuh Tim Harimau Malaya kemungkinan adanya dugaan terlibat pengaturan pertandingan. Hal inilah yang sedang mereka selidiki kebenarannya.Â
Badan investigasi independen yang dibentuk oleh FAM, mencium adanya perpecahan pemain dalam Tim Malaysia. Paling tidak ada dua faktor utama yang menyebabkan perpecahan internal dan kurangnya keharmonisan tim.Â