Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Gonjang-ganjing" Sepak Bola Malaysia Semakin Panas

13 Januari 2022   06:21 Diperbarui: 14 Januari 2022   04:46 33857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Nasional Malaysia. Foto: Kompas.com/Garry Lotulung

Akibat kegagalan Tim Harimau Malaya di ajang Piala AFF 2020 (2021) terus bergulir membuat gonjang-ganjing sepak bola Malaysia semakin panas. 

Mundurnya pelatih mereka, Tan Cheng Hoe sebagai ungkapan rasa tanggung jawabnya pada kegagalan tersebut, banyak mengundang kekaguman dari para penggemar Harimau Malaya. 

BACA JUGA : Mantan Kepala Polisi Selidiki Kegagalan Harimau Malaya di Piala AFF 2021. 

Kegagalan Timnas Malaysia tersebut juga membuat para petinggi federasi sepak bola Malaysia (FAM) kecewa. Pada hari Jumat (7/1/22) yang lalu, Presiden FAM Datuk Hamidin Mohd Amin menginformasikan pembentukan badan invetigasi independen. 

Pembentukan badan independen ini banyak menimbulkan kecaman, para pengamat dan fans mempertanyakan mengapa bukan para petinggi asosiasi sepakbola Malaysia itu yang sebaiknya pantas untuk mundur. 

Dell Akbar Khan, Ketua Tim Investigasi Independen untuk penyelidikan Tim Harimau Malaya (Foto Sinarharian.com.my). 
Dell Akbar Khan, Ketua Tim Investigasi Independen untuk penyelidikan Tim Harimau Malaya (Foto Sinarharian.com.my). 

Kegagalan Tim Malaysia di ajang bergengsi negara-negara ASEAN ini seperti baru saja menghadapi hari kiamat. Mereka benar-benar merasa terpuruk terutama karena dikalahkan 1-4 oleh Timnas Garuda dan 0-3 oleh Tim Vietnam. 

Respon cepat federasi sepak bola Malaysia, FAM membentuk tim investigasi independen adalah gambaran kepanikan mereka karena kegagalan dalam ajang Piala AFF tersebut. 

Badan ini bersifat bebas dan berdiri sendiri sehingga dipastikan bahwa badan investigasi independen terdiri dari individu-individu dari luar badan sepak bola negara itu. 

FAM juga sudah menunjuk Datuk Dell Akbar Khan yang juga mantan Sekjen FAM itu, dipercaya memimpin badan investigasi independen untuk melakukan post-mortem atas laporan performa skuat Harimau Malaya di ajang Piala AFF2020 di Singapura bulan lalu. 

Hasil investigasi selanjutnya akan dipresentasikan oleh Dell Akbar beserta langkah-langkah perbaikannya kepada Komite Manajemen Tim Nasional FAM untuk didiskusikan lebih lanjut. 

Dell Akbar yang juga mantan Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, memastikan bahwa investigasi atas kegagalan Harimau Malaya di Piala AFF 2020 akan dilakukan secara adil dan transparan. 

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tidak akan terlibat dengan mencampuri kerja dari kegiatan penyelidikan oleh Badan Investigasi Independen tersebut. 

Sementara itu Sekjen FAM saat ini, Mohd Saifuddin Abu Bakar mengemukakan jaminan penuh bahwa semua diskusi dan keputusan hanya akan dilakukan oleh badan investigasi independen tanpa campur tangan pihak manapun. 

Bahkan Sekjen FAM menjamin badan investigasi independen tersebut untuk menentukan sendiri berapa hari dengan tanpa batas dalam mengadakan pertemuan dan membuat kesimpulan. 

"Kami juga berencana mengadakan konferensi pers yang dihadiri oleh Datuk Dell sendiri untuk menjelaskan temuannya. Karena yang kami inginkan adalah transparansi," katanya kepada wartawan, seperti dilansir Sinar Harian.com.my (10/1/22). 

Diberitakan oleh beberapa media di Malaysia bahwa untuk pertama kalinya Badan Investigasi Independen Tim Harimau Malaya yang diketuai Datuk Dell Akbar Khan bertemu di Wisma FAM, Kelana Jaya pada Rabu (12/1/22). 

Dalam peremuan itu, beberapa agenda mulai dibicarakan dan di antara agenda utama yang dibahas dalam rapat tersebut adalah membahas kerangka acuan dalam mengumpulkan temuan dan mengevaluasi laporan kinerja tim yang disiapkan oleh pembinaan dan manajemen tim nasional. 

Anggota badan independen yang hadir dalam pertemuan tersebut termasuk mantan sekretaris jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Datuk Alex Soosay, CEO Institut Olahraga Nasional (ISN) Ahmad Faedzal Md Ramli dan mantan presiden Asosiasi Penulis Sports Malaysia (SAM), Ahmad Khawari Mohd Isa. 

Juga saat itu turut hadir adalah mantan instruktur kepelatihan AFC Ganasegaran Suberamaniam, mantan kapten Macan Malaya Shukor Adan dan Direktur Teknis FAM, Scott O'Donell.

Upaya FAM membentuk badan investigasi independen ini menjadi bahan diskusi dan polemik yang sangat ramai dibicarakan oleh para pengamat dan penggemar Harimau Malaya. 

Pembentuk badan investigasi independen tersebut justru dipertanyakan oleh para pengamat dan penggemar sepak bola Malaysia. Salah satu pengamat sepak bola Malaysia ternama, Dr. Pekan Ramli mengecam pembentukan badan investigas independen tersebut. 

Dari pada membentuk badan investigasi independen, Ramli menilai sebaiknya FAM membentuk badan investigasi normal bukan bersifat independen. 

Badan ini adalah merupakan internal dari federasi sendiri sehingga hasilnya tidak perlu diumumkan secara terbuka. 

"Kalau dibentuk badan investigasi independen, berarti harus ada tindak lanjut atau hukuman terhadap pihak manapun yang membuat timnas tampil buruk di Piala AFF 2020 Singapura."

"Jadi kalau badan investigasi independen mengatakan transparan, FAM perlu mengambil tindakan lanjutan atau menjatuhkan hukuman kepada pihak-pihak yang terlibat, tidak peduli siapa orangnya," demikian kata Ramli dilansir Sinar Harian.com,my (10/1/22). 

Pendapat Pekan Ramli, salah satu pengamat sepak bola terkenal di Malaysia tersebut memang benar. Hasil investigasi itu hanya akan menyerang individu dan tidak menyelesaikan akar masalah sepak bola yang ada.

Sehingga ada kesan FAM sedang berupaya mencari kambing hitam semata, bukan berupaya memperbaiki kelemahan pembinaan sepak bola mereka. Pembinaan tersebut sesungguhnya adalah tanggung jawab sepenuhnya dari federasi FAM. Miris. 

Salam bola @hensa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun