"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya, semua bertasbih kepadaNya. Tiada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kalian tidak akan mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Aku Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."Â
Itulah FirmanMu, sangat dalam menyentuh hati sanubari. Sementara aku masih berada di sini. Termangu berpangku lutut tak berdaya dengan mata bertatap hampa dengan sejuta harap.Â
KitabMu juga bercerita bahwa hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya karena kebesaranMu. Guruh itupun bertasbih untuk memujiMU. Sementara para malaikat bertasbih serta memujiMu sambil memohonkan ampunan bagi orang-orang di bumi.Â
Sejuta tasbih itu adalah hak milikMu. Sementara aku masih juga berada di sini. Termangu berpangku lutut tak berdaya dengan mata bertatap hampa. Kehilangan pegangan kehilangan harapan.Â
Lalu diperlihatkan olehMU, Pintu Sorga yang terbuka. Aku merasa sedang memandang ke sana. Aku melihat diriku berada di balik pintu yang terbuka itu. Â
"Tuhan hanya kepadaMu aku berharap, Engkau adalah sebaik-baik Tempat untuk mewujudkan semua harapan." Aku tahu sesungguhnya Engkau Maha Mendengar setiap keluhan hamba-hambaMU.Â
Aku memang masih berada di sini, tetapi ketika diperlihatkanNya Pintu Sorga yang terbuka, aku melihat diriku berada di balik pintu yang terbuka itu. Â Sungguh aku berada di sana. Semoga.Â
@hensa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H