Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Beberapa Hal Unik Ketika Tim Thomas Cup Indonesia Menang Lawan Aljazair

10 Oktober 2021   09:13 Diperbarui: 10 Oktober 2021   12:19 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie membuka skor kemenangan 1-0 atas Aljazair di Piala Thomas (Badminton Photo via Kompas.com)

Tim Thomas Cup Indonesia berhasil melewati hadangan pertama dengan mengalahkan tim bukan unggulan Aljazair. Laga tersebut berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Sabtu (9/10/21) tengah malam WIB. 

BACA JUGA : Ester Nurumi Kalah dalam Debutnya bersama Tim Uber Cup 2021, tapi Indonesia Menang atas Jerman 

Hasil tersebut sebenarnya sudah diprediksi dari awal karena Aljazair dari segi kekuatan bulutangkis bukan lawan yang seimbang bagi Indonesia. 

Dalam sejarah kejuaraan Thomas Cup, Indonesia adalah pemegang 13 kali gelar juara. Negara terbanyak yang berhasil meraih Piala Thomas kemudian disusul oleh China (10 gelar), Malaysia (5 gelar), Jepang (1 gelar) dan Denmark (1 gelar).  

Sepanjang sejarah Thomas Cup tersebut baru lima negara tersebut yang berhasil meraih gelar piala bergengsi di kejuaraan beregu putra versi Badminton World Federation (BWF).  

Walaupun kemenangan Indonesia atas Aljazair bukan hasil yang mengejutkan tetapi hal itu harus tetap disyukuri. Karena kemenangan ini merupakan awal yang baik menghadapi laga-laga di depan melawan Thailand dan Taiwan. 

Berstatus sebagai unggulan pertama Thomas Cup ini, Tim Merah Putih memasang target menjadi juara di ajang ini. Lawan tangguh kita adalah juara bertahan China. 

Indonesia terakhir kali menjadi juara Thomas Cup pada edisi tahun 2002 saat mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2 di partai final. 

Laga saat itu yang penuh dengan emosi tinggi karena kemenangan harus ditentukan hingga laga terakhir. 

Hendrawan menjadi penentu kemenangan ketika dalam partai terakhir tunggal ketiga berhasil menang atas tunggal Malaysia, Wong Choong Hann.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun