Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bukayo Saka, Belia yang Harus Mampu Bangkit Usai Pelecehan Rasial yang Dialaminya

16 Juli 2021   05:55 Diperbarui: 16 Juli 2021   08:39 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukayo Saka mendapat dukungan dari Luke Shaw dan Kavin Phillips usai gagal menendang penalti ke gawang Italia (Foto Skysports) 

Tiga pemain Inggris yang mengalami pelecehan rasial, Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka boleh merasa lega karena pihak berwenang di Inggris telak bertindak sesuai dengan harapan mereka. 

BACA JUGA : Mengenal Lebih Dekat Jorge Luiz Frello Filho, Pemain Kunci Gli Azzurri

Hari-hari yang sangat berat harus dilalui ketiga pemain tersebut usai final Euro 2020 di Stadion Wembley Minggu (11/7) waktu setempat. 

Mereka harus berjuang menahan kepedihan dalam hati mereka karena harus menerima kebencian dari orang-orang bebal yang sangat biadab dalam peradaban maju ini. 

Mereka yang melakukan pelecehan rasial adalah orang-orang bodoh yang menganggap dirinya lebih terhormat dari lainnya dengan melecehkan kehormatan orang lain. Mereka benar-benar biadab dalam kesesatan pikir yang sempurna. 

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Polisi Inggris saat ini telah menangkap lima orang karena melakukan pelecehan rasial tersebut terhadap pemain Inggris secara online, setelah kekalahan final Euro 2020 hari Minggu dari Italia. 

Polisi juga memperingatkan kepada para pelaku lainnya yang masih bebas bahwa pihak berwajib akan melacak keberadaan akun-akun mereka di media sosial. 

Pemerintah Inggris melalui Perdana Menterinya, Boris Johson telah mengutuk pelaku pelecehan rasial yang diterima oleh Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka. 

Boris Johnson mengungkapkan bahwa pemerintah mengutuk rasisme online dan perusahaan media sosial yang memuat pesan rasis tersebut harus menghadapi denda besar jika mereka gagal menghapus penyalahgunaan dari platform mereka.

Mereka menjadi sasaran kaum rasialis setelah gagal mengeksekusi penalti di Wembley pada hari Minggu waktu setempat dalam final Euro melawan Italia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun