Bagi Gareth Southgate pribadi, kekalahan pahit pada semifinal Piala Dunia Rusia 2018 dari Kroasia adalah pengalaman yang harus dijadikan catatan berharga.Â
BACA JUGA : Jose Mourinho Ramalannya Mulai Terbukti, England Melaju ke Semifinal
Saat itu semua orang di Inggris selalu menyanyikan nada-nada Football is Coming Home namun ternyata berujung pada kekecewaan ketika Inggris terhenti di semi final oleh Kroasia. Mereka kalah 1-2 di babak perpanjangan waktu.Â
Kegagalan semi final Inggris sebelumnya dalam turnamen besar terjadi pada Euro 1996 di kandang sendiri. Ketika itu mereka harus kalah 5-6 Â dari Jerman dalam drama adu penalti.Â
Waktu itu, Tim asuhan Terry Venables memenangkan Grup A dengan tujuh poin dari tiga pertandingan, termasuk kemenangan 4-1 atas Belanda pada Matchday 3 yang memicu gelombang optimisme para suporter di seluruh negeri.
Mereka diperemptat final mengalahkan Spanyol 4-2 melalui adu penalti setelah 120 menit tanpa gol. Pertandingan semifinal dengan rival lama Jerman, adalah momen sejarah tidak terlupakan. Ketika akhirnya harus menyerah secara dramatis di Wembley.
Menghadapi Tim Dinamit Denmark pada babak semi final Euro 2020, pengalaman berharga tersebut harus dijadikan pegangan dan kewaspadaan bagi skuad Three Lions. Sehingga mereka tidak lagi mengalami kekalahan pahit.Â
Southgate yakin timnya telah belajar dari kekecewaan itu menjelang pertemuan melawan Denmark pada Rabu malam atau Kamis dini hari WIB (8/7/21).Â
"Saya kira bagian yang menarik bagi kami adalah kami tidak akan merasa benar-benar puas jika itu hanya semifinal bagi kami," demikian kata Southgate seperti dilansir Skysports (4/7/21).Â
Pernyataan manajer Inggris itu menandakan sebuah tekad bahwa skuad asuhannya akan terus berjuang hingga akhir turnamen bahkan dengan tekad pula untuk meraih trofi.Â