Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Aya Ohori "Si Cantik" yang Kidal dari Negeri Sakura

22 Maret 2021   17:18 Diperbarui: 22 Maret 2021   19:00 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aya Ohori (Foto Instagram.com/ayaohori96)

Turnamen All England 2021 yang heboh karena insiden dipaksanya Tim Bulutangkis Indonesia untuk mundur dengan alasan menggelikan terkait pandemi Covid-19. Menggelikan karena seluruh skuad tim Indonesia negatif Covid-19 pada saat tiba dan juga negatif ketika mereka meninggalkan Birmingham. 

BACA JUGA : Final Tunggal Putri, Pornpawee Chochuwong vs Okuhara

Biarlah insiden memalukan itu ditanggung sendiri oleh Badminton World Federation (BWF). Saat ini seluruh pemain Indonesia sudah kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat wal afiat. 

All England 2021 adalah turnamen dengan level teratas masuk dalam kategori BWF World Tour Super 1000. Berlangsung di Utilita Arena, Birmingham pada 17-21 Maret 2021. Total hadiah yang diperebutkan sebesar 850.000 US Dollars. 

Pada edisi tahun ini dominasi Jepang tidak bisa dibendung. Empat dari dari 5 gelar berhasil mereka sabet yaitu pada tiga nomor ganda dan satu nomor tunggal putri. Hanya pada tunggal putra diraih oleh pebulutangkis Malaysia, Lee Zii Jia. 

Semua nomor ganda mereka di final tersebut mempertemukan pemain sesama mereka. Ganda putra juara melalui pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Ganda putri juara diraih oleh Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. 

Ganda campuran direbut oleh Yuta Watanabe/Arisha Higasino. Sedangkan di tunggal putri, Nozomi Okuhara berhasil juara setelah mengalahkan Bintang Thailand yang sedang bersinar, Pornpawee Chochuwong. 

Pada tunggal putri, selain Nozomi Okuhara yang berhasil juara, Jepang juga menurunkan Akane Yamaguchi, unggulan ketiga dan Aya Ohori tidak diunggulkan. 

Di antara pebulutangkis putri negeri Sakura itu, Aya Ohori banyak menarik perhatian para Badminton Lovers. 

Pebulutangkis ini berparas rupawan khas wanita Jepang. Tinggi langsing dengan gerakan sangat gesit pada saat berlaga di lapangan. 

Aya Ohori (Foto Instagram.com/ayaohori96)
Aya Ohori (Foto Instagram.com/ayaohori96)

Memperhatikan postur tubuhnya dengan tinggi 170 cm, Aya Ohori sebenarnya layak berkarir sebagai peragawati atau seorang model International. 

Dara kelahiran Aizuwakamatsu, Jepang, 2 Oktober 1996 ini memiliki ranking 20 Dunia untuk tunggal putri. 

Debut Internationalnya diawali dalam  Seri Internasional Singapura pada tahun 2012. 

Dalam karirnya Aya Ohori telah memainkan 273 laga di nomor tunggal dengan meraih kemenangan dalam 172 laga dan 101 laga kalah. 

Sepanjang karir bulutangkisnya, Aya Ohori sudah mendapatkan hadiah sebesar 133,805.62 US Dollars. 

Beberapa trofi juara pernah diaraihnya sejak tahun 2016 dapat disimak seperti dilansir BWFbadminton.com (22/3/21). Aya Ohori meraih juara di SGC Thailand Open tahun 2016. 

Pada tahun berikutnya, 2017, dia meraih gelar di China Masters, juga di turnamen US Open 2017. Terakhir pada Desember 2018, Aya Ohori meraih gelar diajang  International Challenge di Orange County, U.S.A. 

Kiprahnya pada turnamen All England 2021 ini, Aya Ohori yang bermain dengan tangan kidal ini, berhasil melewati babak pertama dengan menyisihkan pemain putri Denmark, Line Hojmark Kjaersfeldt dengan dua games langsung 21-16 dan 21-10. 

Namun pada babak kedua pebulutangkis Jepang ini harus mengakui keunggulan putri Thailand, Busanan Ongbangrumphan, unggulan ke-8 dalam turnamen ini/ Aya Ohori kalah dua games langsung19-21 dan 15-21. 

Saat ini Aya Ohori memiliki ranking 20 BWF. Ranking tertinggi yang pernah dicapainya yaitu ranking 16 Dunia pada 2 Juli tahun 2019. 

Pergerakan rankingnya relatif stabil pada kisaran 16-20 sampai akhirnya kegiatan bulutangkis vakum selama satu tahun. 

Jika melihat prestasi bulutangkisnya, Aya Ohori tidak begitu menonjol dibandingkan pemain-pemain tunggal putri Jepang lainnya. 

Maka apakah dalam dirinya ada niat untuk membanting stir berkarir dengan menjadi seorang peragawati saja? 

Aya Ohori cukup memiliki potensi berkarir di sana. Modal postur tubuh yang ideal dan paras yang cantik adalah potensi gadis ini untuk berkarir dalam dunia selebriti. 

Andai itu terjadi pasti banyak Badminton Lovers yang merasa kehilangan. Bagaimana dengan Anda? 

Salam @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun