Dilansir oleh Marca.com ((6/3/21), Victor Font menyerukan agar pengambilan keputusan klub dipandu oleh keahlian, bukan "model pria alfa", istilah sindiran yang mengacu pada sosok Laporta.Â
Sementara itu Joan Laporta mengulangi lagi pernyataannya bahwa proyeknya "dilandasi kredibilitas, kepemimpinan, dan tekad".Â
Bukan omong kosong seperti kandidat yang belum berpengalaman mengelola klub seperti Barcelona. Sindiran yang memojokkan seseorang dalam debat tersebut. Â
Sedangkan Toni Freixa, yang selalu meminta Ronald Koeman untuk melanjutkan pekerjaannya bersama Blaugrana, mengkritik sikap Font terhadap pelatih asal Belanda itu sebagai sosok yang dikatakannya manajer "sementara".Â
Itu artinya jika Font terpilih maka Koeman dipersilahkan meninggalkan Camp Nou. Berkali-kali memang Font mau mengganti manajer Barca jika dia terpilih.Â
Joan Laporta menjadi sasaran serangan secara pribadi dari dua kandidat lainnya. Font dan Freixa memfokuskan serangan mereka pada Laporta yang pernah menjabat sebagai Presiden Barcelona sebelumnya.Â
Namun Laporta tampak tidak terganggu dan terjebak dengan serangan mereka.Â
Freixa dan Laporta menyebut satu sama lain sebagai pembohong atas keuangan mereka.Â
Sedangkan Font merasa yakin dengan kemampuannya memimpin Barcelona dan mengklaim bahwa kepemimpinan Laporta adalah yang tidak dibutuhkan Barcelona saat ini.Â
Secara keseluruhan acara debat tersebut banyak membuang waktu saja. Mereka lebih sibuk menyerang satu sama lain terhadap persolan individu mereka.Â
Para kandidat hanya sedikit menghabiskan waktu untuk membicarakan proyek mereka sendiri.Â