Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tren 2021 dan Polemik Vaksin Virus Corona

6 Januari 2021   08:13 Diperbarui: 6 Januari 2021   08:16 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Distribusi vaksin ke daerah-daerah (Foto Kompas.com/Aji YK Putra) 

Tahun 2020 sudah berlalu, namun rasa mencekamnya tetap tertinggal dengan lengkap di hati kita. Covid-19 adalah biang keladi yang membuat kita selalu terancam di manapun dan kapanpun. Tren 2021 masih tetap hangat tentang virus corona terutama kedatangan vaksin Sinovac.

Penerapan protocol kesehatan harus terus dilakukan dengan disiplin dalam melakukan kegiatan kita sehari-hari. Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak adalah rumus wajib yang harus dikerjakan.

Harapan baru mulai terasa di awal Januari 2021 ini dengan kedatangan Vaksin untuk menanggulangi virus mematikan ini. Vaksin produksi perusahaan China, Sinovac ini sudah tersedia sebanyak 3 juta dosis.

Beberapa waktu yang lalu Vaksin Sinovac sudah didatangkan dari China dan juga sudah siap dilakukan distribusi ke daerah-daerah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi di daerah bakal dilaksanakan mulai 14-15 Januari. Sementara Presiden Joko Widodo bakal menjadi orang pertama yang divaksin pada 13 Januari 2021.

Selanjutnya prioritas vaksinasi diberikan kepada para tenaga medis yang bertugas langsung menangani para pasien covid-19.

Namun hingga saat ini vaksin tersebut masih belum mendapatkan izin penggunaan dari BPOM. Izin ini wajib didapatkan untuk menjamin segi keamanan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

Terkait hal ini, Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari BPOM Lucia Riska Andalucia mengatakan izin penggunaan darurat belum dikeluarkan karena pihaknya masih menunggu kelengkapan data dari uji klinis fase III vaksin Sinovac.

Hal tersebut terjadi karena pihak BPOM masih terus melakukan kajian lengkap dari data uji klisnis tahap akhir terhadap Vaksin Sinovac.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo menegaskan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak bisa ditekan agar segera mengeluarkan izin pakai penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun