Pierre Emile Hojbjerg adalah sosok yang sangat menonjol dalam laga derby London Utara antara Spurs melawan Arsenal, Minggu (6/12) pukul 23.30 WIB. Berduet dengan Moussa Sissoko sebagai pivot, Hojbjerg sangat dinamis mengatur transisi permainan skuad Tottenham.
Pemain kelahiran Kopenhagen Denmark berusia 25 tahun ini merupakan salah satu nama pertama di lembar tim untuk Jose Mourinho saat ini.Â
Gelandang Spurs ini mampu merangkum apa yang diinginkan manajer dalam laga tersebut. Komitmennya dan kualitasnya adalah elemen kunci dalam kemenangan derby London Utara lawan Arsenal.
Hojbjerg menutupi sebagian besar lapangan dari setiap pemain Spurs mana pun. Pergerakkannya sangat dinamis maka tidak mengherankan jika dia melakukan aksi apapun termasuk tembakan keras ke gawang Arsenal yang dikawal oleh Bernd Leno. Â
Dia juga melakukan dribel ke kotak penalti Arsenal dari tengah atau sisi lapangan. Namun juga pada satu saat kemudian dia harus kembali membuat intersep atas bola lawan. Mengamankan dan membersihkan dari ancaman lawan dalam area sendiri.
Dengan bola di kakinya, Hojbjerg selalu akurat memberikan umpan. Tidak ada gelandang Spurs lainnya yang melampaui 79,5 persen akurasi passingnya.Â
Hojbjerg yang direkrut Agustus 2020 lalu dari Southampton ini tidak mengenal lelah dalam menekan dan bertahan seakan energy yang dimilikinya sangat besar.
Mourinho telah berhasil membangun Spurs ini dengan perpaduan dari gerakan menyerang berkecepatan tinggi yang brilian dari duet Kane dan Son. Kemudian area pertahanan backs-to-the-walls yang dipimpin oleh Toby Alderweireld.
Di sini ada peran penting Hojbjerg adalah ruang mesin di antara dua lini tersebut yang membuat semuanya bekerja sama dengan sangat mengesankan.Â
Keseimbangan transisi sangat ideal dan membuat tim bermain tanpa adanya kesenjangan.