Dia sering berteriak di tengah khlayak bahwa Muhammad adalah seorang Penipu dan Pendusta dengan semua ajarannya.Â
Hingga mengatakan bahwa Muhammad adalah orang gila sambil mengajak penduduk Madinah untuk tidak ikut ajarannya.
Kendati demikian, Rasulullah tetap setia memberi makan setiap pagi orang Yahudi buta tersebut. Sampai pada suatu hari orang Yahudi tersebut merasa kehilangan karena pagi itu yang memberi makan adalah Abu Bakar, salah satu sahabat Nabi.
"Siapakah Anda?" Tanya orang Yahudi. Sahabat Abu Bakar menjawab bahwa dirinya bukan orang yang biasa memberinya makan setiap pagi.
"Pantas. Karena orang yang biasa itu kalau menyuapiku penuh dengan sentuhan cinta. Aku merasakan kasih sayang yang tulus saat memberiku makan setiap pagi." Kata orang Yahudi yang buta itu.
"Kamu tahu siapa orang yang setiap pagi meberimu makanan?" Tanya Abu Bakar. Orang Yahudi itu menggelengkan kepala.
"Dia adalah Muhammad yang sering kamu hina dan kamu ejek setiap hari."
Mendengar penjelasan Abu Bakar, orang Yahudi buta itu terhenyak kaget. Dia sangat terkesan dengan kebesaran hati Muhammad. Orang Yahudi itu sangat terharu dan benar-benar rindu ingin menemui Muhammad.
Sosok pribadi sangat mulia yang selalu mengedepankan kasih sayang. Kebencian tidak dibalas dengan kebencian tapi dibalas dengan kasih sayang.
Sosok Muhammad sudah mengajarkan tentang kasih sayang kepada sesama manusia. Karikatur Charlie Hebdo yang melecehkan Muhammad menjadi sebuah kontradiktif. Sudah jelas bahwa Charlie Hebdo sudah melecehkan sosok Muhammad.
Tapi nanti dulu jangan-jangan kita juga tanpa sadar melecehkan Beliau yaitu dengan berpura-pura menjadi pengikutnya.