Mereka diadu domba dengan memanfaatkan sentiment keagamaan. Tidak ada rasa saling hormat kepada agama yang diyakini oleh warga Perancis satu sama lain.
Hal yang sangat menggelikan ternyata hal tersebut berlandaskan kebebasan berpendapat yang dijamin Undang-undang mereka.Â
Sejatinya kebebasan berekspresi seharusnya tidak menodai kehormatan, kesucian, dan simbol agama masing-masing. Simbol-simbol agama merupakan hal yang sangat sakral bagi para penganutnya.
Sikap pembelaan Presiden Macron jadi kontra produktif bagi penduduk Perancis sendiri. Dia seakan menyudutkan Islam dan menyamakan agama ini sebagai agama teroris.Â
Macron berbicara langsung sebagai sebuah tuduhan bahwa Islam adalah teroris. Penduduk Perancis yang beragama Islam tentu saja merasa tersinggung.
Ini adalah sikap para penganut Islamofobia yang nyaman menyimpan kebencian, dendam dan intoleransi dalam hati mereka seumur hidup.Â
Sikap yang tidak mengedepankan kemanusian dan peradaban luhur dalam persaudaraan berdasarkan kasih sayang seperti dicontohkan Allah.
Heboh karikatur Nabi Muhammad SAW ini justru terjadi pada bulan kelahiran Beliau yaitu bulan Rabiulawal.Â
Muhammad adalah sosok yang sangat lembut, ramah, selalu mengedepankan kepentingan kemanusiaan. Sangat mengasihi dan menyayangi siapa saja termasuk umat Kristiani dan Yahudi.
Sebuah riwayat yang sangat berkesan bagi umat, adalah ketika Beliau selalu menyempatkan memberi makan seorang Yahudi yang buta setiap pagi.
Padahal orang Yahudi tersebut selalu melakukan provokasi untuk penduduk Madinah.Â