Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Muda Vs Kroasia, Realita Laga Beda Kelas

8 September 2020   06:35 Diperbarui: 8 September 2020   08:33 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shen Tae Yong (Foto PSSI.org) 

Benar ini adalah laga beda kelas. Untuk itulah alasan Garuda Muda berlatih dan beruji coba di Eropa karena ingin mencapai level yang lebih baik dari sebelumnya. Garuda Muda ingin naik kelas meski butuh perjuangan yang tidak mudah. 

Judulnya kok pesimis? Bukan pesimis tetapi realistis. Harus diakui dengan jujur bahwa sepakbola kita sangat jauh perbedaannya dengan kualitas sepakbola negara Eropa termasuk Kroasia dan Bulgaria. 

Dalam laga perdana uji coba Internationalnya, Timnas Garuda U-19 harus mengakui keunggulan 3 gol dari Bulgaria U-19. Kali ini lawan berikutnya adalah Kroasia U-19 yang dihadapi pada Selasa (8/9) di Stadion SRC Mladost, Cakovec, Kroasia. 

Dalam persiapan menghadapi Piala Asia U 19 2020 di Uzbekistan, Garuda Muda melakukan pemusatan latihan di Kroasia. 

Salah satu agenda pelatihan selama di Kroasia,  Timnas U 19 mengikuti ajang International U-19 Friendly Tournament 2020 yang diikuti oleh Bulgaria, Arab Saudi dan tuan rumah Kroasia. 

Laga perdana sudah djalani yaitu kalah dari Bulgaria 0-3 pada Sabtu (5/9/), selanjutnya lawan Kroasia Selasa (8/9) dan terakhir lawan Arab Saudi Jumat (11/9). 

Setelah mengikuti turnamen tersebut, Garuda Muda juga akan melawan Qatar, Bosnia dan Herzegovina, serta Dinamo Zagreb selama menjalani pelatihan di Kroasia yang dijadwalkan hingga akhir September ini. 

Usai kekalahan melawan Bulgaria, anak asuh Shin Tae Yong ini diberikan menu recovery training untuk menyegarkan kembali kebugaran mereka. 

Tim pelatih yang dipimpin Shin Tae Yong juga memberikan beberapa evaluasi yang harus dilakukan Garuda Muda selama menjalani laga perdana tersebut.

"Melawan Kroasia semoga kami dapat meningkatkan permainan lebih baik lagi dan lebih fokus. Kroasia seperti Bulgaria, mereka punya postur tinggi serta fisik dan stamina bagus. Intinya kami tidak melihat hasil, tapi bagaimana pemain berproses dan bermain sesuai yang kami inginkan. Untuk kondisi tim saat ini hanya ada dua pemain yang mengalami cedera yakni Jack Brown dan M Kanu," kata Shin Tae Yong seperti dirilis laman resmi Federasi, PSSI.org (7/9/20). 

Seperti ketika melawan Bulgaria, laga melawan Kroasia juga adalah laga beda kelas. 

Garuda Muda akan berhadapan dengan skuad yang para pemainnya sudah matang bermain dikompetisi Liga profesional. 

Mayoritas pemain timnas Kroasia U-19 yang bermain di liga lokal. Bahkan kiper mereka, Ziger tercatat membela klub Chelsea. 

Penyerang mereka, Antonio Marin adalah sosok yang paling menonjol. Skill permainan pemain muda ini sangat istimewa terutama kaki kirinya yang sangat tajam. 

Sudah 4 gol dihasilkan oleh pemain yang bermain di Dynamo Zagreb ini dalam dua laga melawan Bulgaria dan Arab Saudi. 

Dipastikan lini pertahanan Garuda Muda yang dikordinir Rizki Ridho dan kiper Adi Satrio harus mewaspadai pemain yang satu ini. 

Marin bermain di sayap kanan atau kiri namun dia juga berbahaya saat berada di area penalti. 

Skuad asuhan Josip Simunic ini selain unggul dari postur fisik dan stamina, mereka juga unggul dalam organisasi permainan. 

Skema bermain tim Kroasia sudah terbentuk dengan organisasi yang sangat rapi. Ditunjang postur tubuh ideal dan stamina yang prima. 

Garuda Muda sendiri harus memperbaiki beberapa kesalahan pada laga pertama mereka ketika kalah dari Bulgaria. Terutama fokus bermain bagi para pemain di sektor pertahanan. 

Dalam laga ini juga pasti mereka harus melakukan duel udara dengan pemain Kroasia yang posturnya lebih tinggi. Inilah tantangan bagi barisan pertahanan Garuda Muda.

Di lini tengah kreasi David Maulana dan Witan Sulaeman sangat diharapkan menjadi kunci penting. Untuk lini depan penyelesaian akhir dari duet striker Saddam Gaffar atau Irfan Jauhari dituntut sempurna untuk memecah kebuntuan skuad Merah Putih. 

Dalam laga ini mungkin Shin Tae Yong mempertimbangkan kemampuan Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi atau akurasi Brylian Aladma dan Beckham Putra untuk menjadi pilihan dalam starting line up. 

Skuad Garuda Muda juga harus memperkecil kesalahan-kesalahan mendasar seperti salah umpan, passing yang lemah, kontrol bola yang ceroboh. 

Level mereka adalah pemain Timnas yang harusnya sudah tidak perlu lagi melakukan kesalahan mendasar tersebut. 

Benar ini adalah laga beda kelas. Untuk itulah alasan Garuda Muda berlatih dan beruji coba di Eropa karena ingin mencapai level yang lebih baik dari sebelumnya. 

Garuda Muda ingin naik kelas meski butuh perjuangan yang tidak mudah. Bravo Merah Putih.

Salam hangat dan sehat selalu @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun