Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Neymar "Frustrasi" Gegara Kaki Manuel Neuer

24 Agustus 2020   05:23 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:33 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neymar terakhir mengangkat Piala Liga Champions pada tahun 2015 bersama Barcelona (Foto Skysports.com) 

Usai laga Neymarpun hanya bisa menangis. Bagaimana perasaannya harus dimaklumi. Tampak dalam layar televisi, Alaba berusaha memeluk Neymar sambil membisikkan kata-kata untuk menghiburnya.

Juara Liga Champions sudah diraih oleh Bayern Munich, ketika mereka berhasil mengalahkan Paris Saint Germain dengan skor tipis 1-0. 

Gol tunggal kemenangan Die Roten dicetak oleh sundulan Kinsley Coman, dari umpan lambung Joshua Kimmich pada menit ke-59. 

Penyerang Bayern Munich, Kingsley Coman menjadi orang Prancis kelima yang mencetak gol di final Liga Champions UEFA. 

Sebelumnya empat pemain Perancis lainnya adalah Benzema 2018, Zidane 2002, Desailly 1994, dan Boli 1993.  

Ini adalah keberhasilan Bayern Munich meraih trofi ini untuk yang ke-6 kalinya. Sama dengan yang pernah dilakukan oleh Liverpool. 

Mereka hanya kalah dari AC Milan yang meraih trofi sebanyak 7 kali dan Real Madrid sebanyak 13 kali dalam sejarah Liga Champions.

Laga yang berlangsung di  Estadio da Luz, Lisbon Portugal pada Senin (24/8/20) dini hari WIB, menampilkan pertarungan yang sangat menarik dinikmati. 

Bayern Munich benar-benar sangat percaya diri bermain menyerang total. Tetapi PSG juga sangat berbahaya melakukan serangan balik melalui trio mereka, Neymar, Mbappe dan Angel Di Maria.

Keberhasilan Bayern memenangkan trofi Liga Champions ini berkat cerdiknya pelatih Hansi Flick menguasai lini tengah dan mengunci pergerakkan Neymar sehingga merasa frustrasi. Selain itu faktor yang tidak bisa dilupakan adalah gemilangnya penjaga gawang mereka, Manuel Neuer. 

Ada momen dari serangan balik cepat dengan kerja sama antara Kylian Mbappe, Di Maria dan Neymar. 

Duel satu lawan satu dengan Manuel Neuer, bola tembakan kaki kiri Neymar berhasil diblok kaki kanan Neuer. 

Bola liar itupun masih berhasil dijangkau kembali Neymar namun tendangan kaki kanannya juga diblok kembali kaki Neuer. 

Andai saja itu menjadi gol untuk PSG, maka laga akan berbeda. Sehingga performa seorang Manuel Neuer ini menjadi salah satu kontribusi penting pada kemenangan Bayern meraih trofi malam itu. 

Bahkan sepanjang pertandingan paling tidak ada dua tendangan yang berhasil diselamatkan oleh penjaga gawang Timnas Jerman ini. 

Pertama tendangan keras Kylian Mbappe yang berhasil ditangkap Neuer dan satu lagi tendangan Di Maria yang melambung padahal sudah saling berhadapan dengan Neuer.

Bayern menguasai permainan hingga 63 persen kepemilikan bola. Mereka menerapkan permainan menyerang namun sangat pintar melakukan transisi yang mulus dari menyerang ke kondisi bertahan. 

Duet Pivot Thiago Alcantara dan Leon Goretzka melakukan tugas sebagai penyeimbang dengan baik. Dua pemain ini kunci lini tengah Bayern.

Neymar yang bermain sebagai "false nine" benar-benar dibuat tidak berkutik menghadapi dua full back atau bek tengah Bayern. 

Kadang-kadang winger seperti Gnabry juga seringkali menutup pergerakkan Neymar. 

Beberapa peluang yang dibuat Kylian Mbappe dari sayap kiri selalu berhasil diantasipasi barisan pertahanan Bayern. 

Begitu pula Angel Di Maria masih sering kehilangan bola dalam pergerakkannya menuju area penalti Bayern. 

Usai Laga Neymarpun hanya bisa menangis. Bagaimana perasaannya harus dimaklumi. Tampak dalam layar televisi, Alaba berusaha memeluk Neymar sambil mebisikkan kata-kata untuk menghiburnya.  

Neymar terakhir memegang Trofi Liga Champions pada tahun 2015 ketika dirinya masih bersama Lionel Messi, Luis Suarez dalam skuad Barcelona. 

Saat itu Neymar sempat menyingkirkan Bayern Munich di semi final dan dirinya menjadi salah satu pemain yang mencetak gol. 

Setelah laga malam itu maka beberapa catatan baru seperti dilansir UEFA.com (24/8/20), yaitu Bayern Munich adalah tim pertama dalam sejarah Piala Eropa / Liga Champions yang memenangkan setiap pertandingan dalam perjalanan mereka untuk memenangkan kompetisi yaitu 11 kemenangan. 

Mereka juga menjadi tim ketiga dalam sejarah Liga Champions UEFA yang mencetak 500 gol dalam berkiprah di kompetisi ini, setelah Barcelona (517 gol) dan Real Madrid (567 gol). 

Bayern memang luar biasa malam itu. Mereka layak memenangkan trofi Liga Champions dengan penampilan yang sangat percaya diri. Selamat kepada FC Hllywood. 

Salam hangat dan sehat selalu @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun