Karena kekalahan ini sehingga taktik Guardiola dianggap menjadi bumerang. Pelatih asal Spanyol inipun mendapat kritik karena mengubah sistem formasi timnya.Â
Di kubu Lyon sendiri, pelatih Rudi Garcia mengklaim bahwa timnya berhasil memenangkan pertarungan taktis melawan Guardiola. Pengakuan itu sah-sah saja.Â
Pendapat Nagelsmann itu benar. Karena sesungguhnya selain adu taktik yang cerdas, dalam laga Liga Champions faktor mental menjadi kunci utama, juga faktor kebugaran. Dan itu adalah faktor individu seperti dikatakan oleh Negelsmann.Â
Pertandingan yang sudah masuk difase gugur, penyesuaian taktik sangat penting yang mungkin tidak perlu dilakukan di kompetisi liga domestik.Â
Setiap pelatih harus berada di sana untuk menemukannya jalannya sendiri. Atau pada akhirnya dia harus merasa terasing bahkan dihadapan pemain asuhannya sendiri.Â
Karena jika akhirnya kekalahan yang terjadi maka harus diterimanya dengan cerdas.
Kadangkala setiap taktik membutuhkan beberapa pemain yang mampu menjabarkannya di lapangan. Skuad Guardiola kurang apa?Â
Di belakang ada Aymeric Laporte. Di tengah ada Kevin de Bruyne dan di depan ada Raheem Sterling dan Sergio Aguero. Mereka adalah satu kesatuan yang sangat mengerti maksud Sang Pelatih.Â
Kevin de Bruyne yang baru saja dinobatkan sebagai gelandang terbaik Liga Primer adalah sosok gelandang dengan kualitas terbaik di Eropa.
Pep Guardiola memberikan apresiasi untuk Kevin De Bruyne setelah pemain Belgia itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris Musim 2019/20.Â