Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Poligami

21 Juli 2020   18:46 Diperbarui: 21 Juli 2020   23:16 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun kanker ini lebih sering menyerang wanita yang sudah menopause, tetapi ada juga kasus kanker rahim pada kelompok usia yang lebih muda. 

Fakta itu berbicara ketika Azkia harus pasrah dengan vonis yang sudah dikatakan dokter kandungan itu. 

Bukan keinginannya jika rahimnya harus diambil. Ini untuk keselamatan dirinya. Kanker itu memang ganas dalam rahimnya dan itu harus dilakukan pengangkatan rahim. 

Azkia berusaha tabah dan menguatkan diri ketika dirinya meminta izin Prasaja, suami yang sangat ia cintai. 

Ketika kata itu terucap tidak bisa ditahan lagi air matanya tumpah ruah membasahi pipinya. Mereka sudah menikah hampir sepuluh tahun namun masih belum juga dikaruniai momongan. 

Karirnya sebagai seorang CEO sebuah perusahaan bisnis gula terkemuka di Indonesia tidak ada artinya tanpa kehadiran anak di tengah keluarganya. 

Seakan kehidupan Prasaja hampa ditengah cemerlang karir dan prestasi kerjanya.

"Sudahlah Aya. Semua ini sudah TakdirNya. Kita harus menerima dengan rasa ikhlas," suara Prasaja sambil memeluk istrinya. 

Ada rasa tenteram yang dirasakan Azkia dalam pelukan suaminya. 

Kanker rahim atau kanker uterus dapat mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk mempunyai anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun