Kekalahanan Liverpool 4 gol tanpa balas dari Manchester City di Etihad Stadium pada Jumat (3/7/20) dini hari lalu masih hangat diperbincangkan banyak orang.
Sebagian dari skuad Liverpool menanggapi hal tersebut merupakan suatu hal yang biasa saja. Namun sebagian yang lain menganggap hal sangat serius yang perlu dievaluasi.Â
Mohamed Salah bahkan secara terbuka harus mengakui bahwa saat itu ada dua kubu dalam skuad Liverpool yang saling bertentangan.
Kubu yang pertama yang menginginkan agar Liverpool secepatnya saja meraih gelar. Sedangkan kubu yang kedua mereka dapat meraih gelar itu di Etihad saat melawan City.Â
Ternyata yang terjadi gelar itu diraih lebih cepat sebelum laga tandang ke Etihad Stadium, ketika Chelsea meraih kemenangan atas City di Stamford Bridge.
Inilah yang menyebabkan kubu pertama lupa diri sehingga kehilangan motivasi ketika bertandang ke Manchester City.Â
Pep Guardiola sendiri bahkan berkelakar bahwa pemain Liverpool terlalu banyak minum bir. Sehingga harus menuai hasil buruk di Etihad.
Jordan Henderson mencoba memberikan penilaian yang jujur atas kekalahan tersebut.Â
Pembantaian Liverpool di Etihad Stadium menjadi evaluasi yang sangat serius, karena ini kekalahan kedua kalinya musim ini untuk skuad Jurgen Klopp di Premier League.
Saat di Etihad malam itu, City mencetak tiga gol sebelum jeda melalui penalti Kevin de Bruyne, Raheem Sterling dan Phil Foden.Â