Usai ajang All England 2020, semua atlit dan pelatih bulutangkis Indonesia yang baru pulang dari Birmingham, Inggris harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di Pelatnas Cipayung. Sampai sejauh ini mereka dalam kondisi yang baik. Hingga akhirnya ada kabar sangat mengejutkan ketika pelatih kepala tunggal putra Hendry Saputra mengalami demam tinggi, sesak nafas dan batuk.
"Gejala awal yang disampaikan Coach Hendry itu, dia merasa demam, lemas, mual, makanan tidak bisa masuk. Setelah dilakukan CT Scan, banyak flek di paru-paru kiri, sedangkan Coach Hendry tidak ada riwayat sakit paru sebelumnya. Untuk memastikan bahwa apakah terjangkit Covid-19, memang harus dilakukan swab test. Ini yang masih kami tunggu sampai sekarang," ujar dr. Octaviani, salah satu anggota tim dokter PBSI seperti dilansir Badmintonindonesia.org (24/3/20).
Sehubungan dengan hal tersebut, melalui Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto mengkonfirmasi bahwa Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra tersebut, benar kini berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Hendry merasakan gejala Covid-19 di hari ketujuh isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung sepulangnya dari Birmingham, Inggris. Dengan kejadian ini maka PBSI bergerak cepat menyatakan bahwa saat ini Pelatnas Cipayung benar-benar tertutup dan tidak diperbolehkan ada arus keluar masuk.
Hal tersebut harus dilakukan sebagai tindakan yang sesuai prosedur WHO. Â Mengisolasi tim All England dan semua orang yang ada kontak langsung dengan Hendry terhitung sejak ia menyampaikan keluhan seputar kondisi kesehatannya yang menurun.
Mereka yang kontak langsung dengan Hendry terutama adalah pemain tunggal putra dan rekan para pelatih di Pelatnas. Para pelatih yang tidak tinggal di asrama Pelatnas Cipayung, juga telah diinstruksikan untuk tidak datang ke Pelatnas Cipayung hingga akhir pekan ini.
Pengawasan dan pemantauan oleh tim dokter PBSI bagi semua anggota tim All England, baik pemain maupun ofisial dilakukan semakin intens dan terukur. Masa isolasi mandiri dari tim All England ini juga diperpanjang hingga awal April 2020.
Saat ini Hendry Saputra sebagai PDP masih harus mengikuti serangkaian test Covid-19. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Hendry tengah menunggu swab test untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak.
Kejadian yang menimpa pelatih tunggal putra Indonesia ini oleh PBSI juga akan dilaporkan kepada Badminton World Federation seperti dijelaskan oleh Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto.
"Betul, akan kami laporkan ke BWF hari ini, karena Hendry merupakan salah satu dari anggota tim yang ke All England. Saat ini PBSI juga terus berusaha untuk menekan potensi penyebaran Covid yang tengah mewabah di Indonesia, salah satunya dengan kebijakan menutup full akses pelatnas." Demikian penjelasan  Sekjen PBSI, Budiharto seperti rilis Badmintonindonesia.org (24/3/20).
Semoga kasus pertama Covid-19 dari Pelatnas Cipayung ini bisa dihentikan penyebarannya dan berharap Hendry hasil test medisnya negative coronavirus. Semoga wabah ini segera berakhir dan kegiatan bulutangkis Indonesia kembali berjalan normal.